Show simple item record

dc.contributor.advisorSibarani, Sudjana
dc.contributor.advisorMudjajanto, Eddy Setyo
dc.contributor.authorNilman
dc.date.accessioned2024-01-18T07:27:14Z
dc.date.available2024-01-18T07:27:14Z
dc.date.issued1995
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/135167
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh pengelapan dan lama penyimpanan terhadap kandungan vitamin C jeruk keprok siam (Citrus nobilis). Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kimia Gizi, Laboratorium Pengolahan Pangan, dan Laboratorium Biokimia Gizi, Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Penelitian berlangsung pada bulan Mei 1995. Ada dua tahapan dalam penelitian ini, yaitu survei dan penelitian laboratorium. Survei bertujuan untuk mengetahui jenis lap, frekuensi pengelapan, lamanya waktu penjualan, dan mencari lokasi sampel jeruk yang akan digunakan dalam penelitian laboratorium, serta mengamati secara langsung bagaimana proses memperdagangkan buah jeruk oleh pedagang eceran. Pada penelitian laboratorium dilakukan perlakuan pengelapan, penyimpanan, dan analisis kimia. Frekuensi perlakuan pengelapan yang diberikan yaitu nol (A0), satu (A1), dua (A2), dan tiga kali (A3) per hari, serta perlakuan penyimpanan selama nol (BO), satu (B1), dua (B2), tiga (B3), dan empat hari (B4). Analisis kimia pada jeruk keprok siam (Citrus nobilis) meliputi vitamin C, total asam dan kadar air. Untuk mengetahui perbedaan pengaruh pengelapan dan lama penyimpanan terhadap kandungan vitamin C jeruk keprok siam (Citrus nobilis) digunakan rancangan acak lengkap berpola faktorial dengan tiga kali ulangan. Data yang dihasil- kan diuji dengan sidik ragam dan uji jarak Duncan (Steel & Torrie, 1991). Buah jeruk yang diperdagangkan oleh pedagang eceran disepanjang pinggiran jalan raya depan pasar Jatinegara dan terminal Kampung Rambutan (Jakarta), serta dipinggiran jalan raya kompleks pertokoan Merdeka Bogor, semuanya mendapatkan perlakuan pengelapan. Frekuensi pengelapan berkisar antara satu sampai lima kali, tetapi yang paling banyak dilakukan adalah satu sampai tiga kali dalam satu hari. Jenis lap juga bervariasi, tetapi yang paling banyak digunakan yaitu lap makan. Waktu pengelapan yang rutin adalah pagi (± 08.00 WIB), siang (±14.00 WIB), dan sore hari (± 17.00 WIB). Jeruk yang dijual oleh pedagang di semua tempat diperoleh dari pasar induk Kramadjati Jakarta. Jeruk yang dijual tersebut akan habis terjual antara satu sampai empat hari, tergantung sepi atau tidaknya pembeli.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcNutritionid
dc.titlePengaruh pengelapan dan lama penyimpanan terhadap kandungan vitamin C jeruk keprok siam Citrus nobilis)id
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordCitrus nobilisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record