Show simple item record

dc.contributor.advisorSiregar, Hotnida C.H.
dc.contributor.advisorSiagian, Pollung H.
dc.contributor.authorRahmawati, Nursobah
dc.date.accessioned2023-11-15T07:04:04Z
dc.date.available2023-11-15T07:04:04Z
dc.date.issued2005
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/132318
dc.description.abstractKebutuhan jangkrik yang semakin meningkat adalah akibat diversifikasi penggunaannya dalam pakan , pangan, dan didukung oleh ASTRIK (Asosiasi peternak jangkrik) yang telah melakukan penelitian dan uji klinis pada jangkrik. Jangkrik temyata mengandung sistein yang sangat dibutuhkan untuk proses pembentukan GSH (glutation) sebagai zat anti oksidan alami bagi tubuh manusia. Selain itu, jangkrik mengandung hormon (progesteron, estrogen, dan testosteron), asam amino, dan asam lemak (OMEGA 3 dan OMEGA 6). Bahan-bahan bermanfaat yang dikandung jangkrik membuat jan gkrik mulai digunakan sebagai bahan baku industri, farmasi, kosmetik, obat-obatan, dan jamu menyebabkan pasokan jangkrik tidak mencukupi lagi. Guna meningkatkan populasi jangkrik, budidaya jangkrik harus diintensifkan dan dikondisikan sesuai habitat asli. Salah satunya adalah dengan cara pengolesan lumpur pada sisi bagian dalam kandang. Pengolesan lumpur pada sisi k andang dapat menghilangkan bau tripleks, dan menunjang penciptaan habitat seperti di alam bebas. Pada kondisi seperti ini diharapkan induk jangkrik akan nyam an dan berproduksi secara optimum. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan karakteristik reproduksi jangkrik Kalung (G. bimaculatus) yang dipelihara dalam stoples dengan diolesi dan tanpa diolesi lumpur. Penelitian ini dilakukan di Bagian Non Ruminansia dan Satwa Harapan (NRSH), Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor selama tiga bulan yang dimulai bulan Juli sampai dengan September 2004. Penelitian ini menggunakan dua jenis perlakuan yaitu: 1) pengolesan lumpur pada sisi dalam stoples; dan 2) tanpa pengolesan lumpur pada sisi dalam stoples. Masing-masing perlakuan mendapat 15 ulangan dengan jumlah masing-masing ulangan terdiri atas satu ekor jangkrik jantan dan betina yang ditempatkan dalam satu stoples. Dengan demikian, terdapat 60 ekor jangkrik yang digunakan dalam penelitian ini. Rataan yang diperoleh diuji menggunakan uji t-student dengan program Minitab Release 11.12 untuk melihat pengaruh perlakuan terhadap karakteristik reproduksi jangkrik Kalung meliputi produksi telur per induk, lama penetasan, daya tetas telur, konsumsi pakan, konversi pakan terhadap telur, dan mortalitas induk serta mortalitas anak. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa pengolesan lumpur pada stoples tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap produksi telur per induk, waktu tetas, konsumsi dan konversi pakan terhadap telur, dan mortalitas induk serta mortalitas anak. Tetapi pengolesan lumpur pada stoples sangat nyata berpengaruh (P<0,01) terhadap daya tetas. Daya tetas jangkrik Kalung pada stoples berlumpur (12,11 %) lebih tinggi daripada stoples tanpa berlumpur (6,59%).id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcJangkrik Kalungid
dc.subject.ddcPengolesan Lumpurid
dc.titleKarakteristik Reproduksi Jangkrik Kalung (Gryllus bimaculatus) dengan dan tanpa Pengolesan Lumpur pada Stoplesid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordkarateristik reproduksiid
dc.subject.keywordjangkrik kalung (G. bimaculatus)id
dc.subject.keywordpengolesan lumpurid
dc.subject.keywordstoplesid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record