Keragaan konsumsi buah pada beberapa daerah di empat provinsi dan hubungannya dengan faktor-faktor sosial ekonomi
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keragaan konsumsi buah rumah tangga pada beberapa daerah di empat provinsi, yaitu Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Maluku, mengetahui jenis-jenis buah populer dikonsumsi dan menganalisis hubungan peubah sosial ekonomi dengan konsumsi buah rumah tangga di tiga provinsi, yaitu Provinsi Jawa Barat, NTT dan Maluku.
Penelitian dilaksanakan di Bogor, dari bulan Pebruari sampai Juli 1997. Data yang dikumpulkan merupakan data sekunder yang diperoleh dari 2 studi, yaitu: (1) Studi Evaluasi Efektivitas Suplementasi Tablet Besi pada ibu Hamil di Tiga Provinsi (Jawa Barat, NTT dan Maluku), yang dilakukan oleh Tim Pusat Studi Kebijakan Pangan dan Gizi (PSKPG), IPB dan (2) Survai Konsumsi Gizi Tingkat Rumah Tangga di Provinsi DKI Jakarta, yang dilakukan oleh Direktorat Bina Gizi Masyarakat (Ditzi). Departemen Kesehatan RI (Depkes RI).
Data yang diperoleh dari PSKPG adalah berupa kuesioner, yang mencakup data identitas keluarga (besar keluarga, umur, pendidikan, pekerjaan tetap dan pekerjaan tambahan), pendapatan, kebiasaan konsumsi dan konsumsi pangan dengan metode recall 2 X 24 jam. Data yang diperoleh dari Ditzi adalah berupa data entry konsumsi pangan dengan metode recall 1 X 24 jam.
Wilayah penelitian pada studi yang dilakukan oleh Tim PSKPG ditetapkan secara purposive. Contoh juga ditetapkan secara purposive, yaitu rumah tangga ibu hamil, dan pengambilannya dilakukan secara acak. Jumlah contoh yang terpilih adalah 450 rumah tangga. Contoh pada studi yang dilakukan oleh Ditzi dipilih secara systematic random sampling dan jumlah contoh yang terpilih adalah 5952 rumah tangga.
Data dianalisis menggunakan soft ware SPSS PC+. Rata-rata konsumsi buah rumah tangga per kapita per hari dihitung dengan cara membagi berat buah yang dikonsumsi dengan besar keluarga dan jumlah hari recall. Konsumsi buah rumah tangga dibedakan menurut wilayah provinsi, wilayah perkotaan dan pedesaan kecuali DKI Jakarta. Buah populer dikonsumsi ditetapkan dengan memilih 5 jenis buah yang paling banyak dikonsumsi oleh rumah tangga dan dihitung persentase rumah tangga yang mengkonsumsinya. Kebiasaan konsumsi buah digambarkan oleh frekuensi konsumsi buah setiap minggu. Untuk melihat hubungan peubah sosial ekonomi dengan konsumsi buah rumah tangga di tiga provinsi dilakukan analisis regresi berganda dan uji korelasi Pearson.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata konsumsi buah rumah tangga Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, NTT dan Maluku berturut-turut adalah 104.8, 67.6, 25.2 dan 73.7 gram per kapita per hari. Angka ini masih rendah dibandingkan dengan anjuran Depkes RI. Rata-rata konsumsi buah yang dianjurkan oleh Depkes adalah 150 gram per orang per hari. Secara umum, rata-rata konsumsi buah rumah tangga di wilayah perkotaan cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata konsumsi buah rumah tangga di wilayah pedesaan.
Lima jenis buah yang populer dikonsumsi oleh rumah tangga di empat provinsi adalah pisang, pepaya, mangga, jeruk dan apel. Persentase rumah tangga yang mengkonsumsinya berturut-turut adalah 29.8%, 16.2%, 10.6%, 10.5% dan 4.4%. Dua jenis buah yang paling populer dikonsumsi di setiap provinsi adalah pisang dan pepaya.
Variabel-variabel sosial ekonomi yang diduga berhubungan dengan konsumsi buah rumah tangga di tiga provinsi adalah besar keluarga, pendidikan, pendapatan dan frekuensi konsumsi buah setiap minggu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa besar keluarga dan frekuensi konsumsi buah setiap minggu berhubungan nyata terhadap konsumsi buah rumah tangga, sedangkan pendidikan dan pendapatan tidak berhubungan nyata. Besar keluarga berkorelasi negatif dengan konsumsi buah rumah tangga, sedangkan frekuensi konsumsi buah setiap minggu berkorelasi positif dengan konsumsi buah rumah tangga.
Collections
- UT - Nutrition Science [2920]