Hubungan karakteristik demografi pekerja dengan persepsi dan frekuensi konsumsi minuman suplemen di Kotamadya Bogor
View/ Open
Date
1997Author
Wijayati, Ari
Sumarwan, Ujang
Tanziha, Ikeu
Metadata
Show full item recordAbstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik demografi, pola konsumsi, motivasi dan persepsi mengenai manfaat minuman suplemen pada pekerja. mengetahui hubungan antara karakteristik demografi dan persepsi, dan mengetahui hubungan antara karakteristik demografi dan frekuensi konsumsi.
Penelitian ini dilaksanakan di Kotamadya Bogor, dari bulan Maret sampai April 1997. Responden dari penelitian adalah pekerja dewasa yang mengkonsumsi minuman suplemen minimal 2 kali per bulan pada 1 bulan terakhir. Data yang dikumpulkan merupakan data primer yang diperoleh dari wawancara langsung menggunakan kuesioner. Analisis data dilakukan secara deskriptif, pada data mengenai karakteristik individu, pola konsumsi, persepsi, motivasi dan sikap responden. Untuk mengetahui hubungan antara karakteristik demografi dengan persepsi dan frekuensi konsumsi digunakan uji khi-kuadrat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa minuman suplemen banyak dikonsumsi oleh pekerja pada selang usia 26-30 tahun (29.3%), berjenis kelamin pria (84%). memiliki tingkat pendidikan SMA (51.3%), sudah menikah (74%), dan berpendapatan Rp. 600.000 per bulan (78.6%) dengan jam kerja 8-10 jam sehari.
Merek minuman suplemen yang paling banyak dikonsumsi adalah Krating daeng (83.3%) dengan alasan rasa yang enak (34%). Frekuensi konsumsi rata-rata 10 botol per bulan, dengan persentase terbesar pada selang 2-5 botol per bulan (44.7%). Minuman suplemen paling banyak dikonsumsi pada saat letih (74%) dengan pengeluaran rata-rata untuk minuman suplemen per bulannya Rp. 17.900,-. Konsumen suka membanding-bandingkan merek-merek minuman suplemen yang beredar di pasar, dan merek yang paling sering dibandingkan adalah Krating daeng dan M-150.
Motivasi utama konsumen dalam mengkonsumsi minuman suplemen adalah untuk kesehatan (52%), diikuti dengan motivasi kebugaran (28%). Sikap konsumen terhadap klaim minuman suplemen yang paling sering muncul adalah percaya sebesar 57.3%, sedangkan 88.7% konsumen menganggap produk ini bermanfaat bagi kesehatan dan 89.3% menganggap bermanfaat bagi kebugaran tubuh.
Persepsi atau anggapan konsumen tentang minuman suplemen berhubungan dengan jenis kelamin dan tempat bekerja konsumen, sedangkan tingkat pendidikan dan pendapatan sedikit berhubungan dengan persepsi tentang manfaat minuman suplemen. Status dan usia konsumen sama sekali tidak berhubungan dengan persepsi tentang manfaat minuman suplemen.
Frekuensi konsumsi minuman suplemen konsumen tidak berhubungan dengan persepsi terhadap minuman suplemen. Frekuensi berhubungan dengan usia responden, sedangkan pekerjaan, pendidikan, status dan jenis kelamin sedikit berhubungan dengan frekuensi konsumsi. Pendapatan sama sekali tidak berhubungan dengan konsumsi minuman suplemen.
Collections
- UT - Nutrition Science [2921]