Analisis swot dan CPM sistem pengelolaan banquet pada unit makanan dan minuman
View/ Open
Date
1997Author
Susilowati, Christine
Nutr, Djiteng Roedjito, D.
Retnaningsih
Metadata
Show full item recordAbstract
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mempelajari hubungan Banquet dengan unit lain, menganalisis SWOT sistem pengelolaan Banquet dengan ETOP dan SAP serta menganalisis jalur kritis dalam proses produksi Banquet dengan metode CPM.
Penelitian dilaksanakan di Hotel Indonesia (HI) dan Hotel Wisata Internasional (HWI), Jakarta dari bulan No- vember 1996 sampai Januari 1997. Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dengan observasi dan wawancara pada pihak pengelola hotel. Data sekunder diperoleh dari dokumen perusahaan, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), dan Depparpostel.
Data dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan metode CPM, ETOP dan SAP. Jalur kritis proses produksi Banquet diperoleh dengan metode CPM. Analisis SWOT dike- tahui melalui metode ETOP dan SAP.
Banquet merupakan bagian dari unit makanan dan minuman hotel yang dalam pengoperasiannya bekerjasama dengan unit-unit hotel yang lain seperti bagian pembelian, bagian pemasaran, dan bagian kerumahtanggaan. Sistem produksinya meliputi pembelian, penerimaan, penyimpanan, produksi dan pelayanan.
Sistem pengelolaan Banquet Hotel Indonesia mempunyai ancaman dari faktor teknologi dan pesaing yaitu hotel lain dan pelayanan makanan dan minuman yang ada di hotel. Peluang yang dipunyai adalah letak yang strategis dan harapan pemerintah. Kekuatan yang dimiliki adalah tenaga yang berpengalaman, dilakukannya survei pasar dan inovasi, kelancaran produksi dan operasi, pemasaran yang cukup baik, hubungan baik dengan sekolah perhotelan, tenaga paruh waktu yang murah, banyaknya ruang function serta lift barang tersendiri. Kelemahannya adalah belum banyak pelatihan di luar negeri dan fasilitas konvensi terbatas.
Sistem pengelolaan Banquet Hotel Wisata Internasional mempunyai ancaman dari teknologi, kebijakan pemerintah, pesaing yaitu hotel lain dan pelayanan makanan dan minuman yang ada di hotel. Peluang yang dimiliki adalah letak yang strategis dan harapan pemerintah. Kekuatannya adalah kelancaran produksi dan operasi, tenaga yang berpengalaman, pemasaran yang cukup baik, hubungan baik dengan sekolah perhotelan, biaya tenaga paruh waktu yang murah, dilakukannya survei pasar dan inovasi, dan banyaknya ruang function, Kelemahannya adalah kapasitas ruangan yang terbatas, hanya mempunyai satu buah dapur dan kurang mencukupinya lift untuk tamu.
Jalur kritis di HI dan HWI adalah sama yaitu pemesanan bahan yang tidak ada di gudang, pengambilan barang yang ada di gudang, persiapan pengolahan, pengolahan, penataan ruang, alat makan, makanan dan audiovisual, serta pelayanan. Waktu untuk menyelesaikan kegiatan kritis di HI kurang lebih tiga hari dan di HWI kurang lebih empat hari.
Collections
- UT - Nutrition Science [2921]