Show simple item record

dc.contributor.advisorSubandriyo, Vera Uripi
dc.contributor.authorAriyani, Dewi
dc.date.accessioned2023-11-09T01:29:45Z
dc.date.available2023-11-09T01:29:45Z
dc.date.issued2005
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/131277
dc.description.abstractTujuan penelitian ini adalah mengetahui status anemia dan tingkat konsumsi energi, protein, zat besi, dan vitamin C pada penderita gangguan saluran pencernaan di Rumah Sakit Umum Palang Merah Indonesia (RSU PMI) Bogor. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Juli 2004. Contoh ditentukan secara purposive sampling dan diperoleh sejumlah 55 orang contoh. Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer yang meliputi karakteristik contoh (umur, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan, pendidikan, pekerjaan, jenis penyakit, dan lama sakit), lingkungan contoh, konsumsi zat gizi contoh, serta data sekunder meliputi gambaran umum RSU PMI Bogor dan Instalasi Gizi RSU PMI Bogor, serta hasil laboratorium hematologi tentang kadar hemoglobin dan hematokrit contoh. Data karakteristik contoh, dan lingkungan contoh ditabulasi silang dan dianalisis secara deskriptif menggunakan Microsoft Excel dan Program SPSS 11. 0 for Windows. Data konsumsi zat gizi contoh ( energi, protein, zat besi, dan vitamin C) dikonversikan menggunakan program NUTRSOFT Departemen Kesehatan RI sehingga diketahui rata-rata konsumsi per hari. Tingkat konsumsi energi, protein, zat besi, dan vitamin C terhadap kebutuhan energi, protein, zat besi, dan vitamin C dihitung dengan membandingkan jumlah energi, protein, zat besi, dan vitamin C yang dikonsumsi dengan kebutuhan energi, protein, zat besi, dan vitamin C. Kebutuhan energi total per hari (kkal/hari) ditentukan dengan menggunakan rumus BEE x AF x IF. Menghitung BEE menggunakan persamaan Harris-Benedict, yaitu untuk laki-laki dengan rumus : 66,47 + (13,75 x BB) + (5,0 x TB) - (6,76 x U), sedangkan untuk perempuan berlaku rumus : 655,1 + (9,56 x BB)+ (1,85 x TB) - (4,68 x U). AF adalah faktor aktifitas dan IF adalah faktor injuri. Berat badan yang digunakan dalam menghitung BEE adalah berat badan koreksi. Berat badan koreksi diperoleh melalui perhitungan : { (BB aktual + BB ideal) : 2}. Berat badan ideal ditentukan menggunakan persamaan Brocca yaitu: { (TB - 100)-10% x (TB - 100)}. BB adalah berat badan (kg), TB adalah tinggi badan (cm) dan U adalah umur (tahun). Kebutuhan protein dihitung berdasarkan rasio kalori: Nitrogen 150: 1, dengan rumus =[(Kebutuhan Energi Total: 150) x 6,25], dimana angka 6,25 menunjukkanbahwa 1 gram Nitrogen setara dengan 6,25 gram protein. Status gizi contoh dihitung dengan membandingkan berat badan (kg) dengan kuadrat tinggi badan (m2). Uji korelasi spearman digunakan untuk mengetahui hubungan antara lama sakit dengan status anemia Uumlah hemoglobin dan hematokrit dalam sel darah merah), dan untuk melihat hubungan antara rata-rata konsumsi total zat gizi contoh dengan status anemia. Uji Chi-Square; untuk mengetahui hubungan antara jenis gangguan saluran pencernaan dengan status anemia, selain itu juga digunakan untuk mengetahui hubungan antara jenis gangguan saluran pencemaan dengan tingkat konsumsi energi dan protein terhadap ketersediaan dan kebutuhannya. Uji Beda t dilakukan untuk mengetahui perbedaan rata-rata konsumsi zat gizi ( energi, protein, zat besi,..dstid
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcAnemiaid
dc.subject.ddcTingkat Konsumsi Energiid
dc.subject.ddcProteinid
dc.subject.ddcZat Besiid
dc.subject.ddcPencernaanid
dc.titleStatus Anemia dan Tingkat Konsumsi Energi, Protein, Zat Besi, dan Vitamin C Pada Penderita Gangguan Saluran Pencernaan di Rumah Sakit Umum Palang Merah Indonesia (RSU PMI) Bogorid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record