dc.description.abstract | Fortifikasi vitamin A pada minyak goreng merupakan salah satu strategi yang baik
dalam mengatasi masalah kurang vitamin A pada anak balita. Beberapa pertimbangan yang
membuat fortifikasi vitamin A dilakukan pada minyak goreng, antara lain konsumsi per
kapita minyak goreng yang cukup tinggi di Indonesia, khususnya untuk konsumsi minyak
goreng sawit dan minyak merupakan pelarut yang baik bagi vitamin A sehingga fortifikasi
mudah dilakukan. Stabilitas vitamin A dalam minyak goreng merupakan hal penting yang
harus diperhatikan dalam pelaksanaan program fortifikasi mengingat vitamin A merupakan salah satu vitamin yang cukup labil terhadap faktor-faktor pengolahan dan distribusi. Untuk itu perlu dilakukan kajian mengenai retensi vitamin A dalam minyak goreng sawit yang difortifikasi vitamin A dan penyerapannya pada produk gorengan.
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mempelajari retensi vitamin A dalam minyak goreng sawit yang difortifikasi dengan vitamin A dan penyerapannya pada produk gorengan. Tujuan khususnya adalah untuk (1) mengetahui konsumsi minyak goreng pada anak usia 2-5 tahun, (2) mengetahui pengaruh lama pemanasan terhadap retensi vitamin A pada minyak goreng sawit yang difortifikasi, (3) mengetahui pengaruh frekuensi penggorengan terhadap penyerapan minyak produk gorengan, dan (4) mengetahui Laboratorium Persiapan, Departemen penyerapan vitamin A dari minyak goreng sawit fortifikasi pada produk gorengan. Penelitian meliputi dua kegiatan utama, yaitu penelitian survei dan penelitian laboratorium. Penelitian survei dilakukan di sekitar Kampus IPB Dramaga, Bogor.
Sedangkan penelitian laboratorium dilakukan di Laboratorium Percobaan Makanan dan Laboratorium Kimia Gizi II, Departemen Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Teknologi Pangan dan Gizi, Institut Pertanian Bogor, serta Laboratorium Pusat Studi Pangan dan Gizi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus 2003 sampai Agustus 2004.
Penelitian dilakukan dalam lima tahap, yaitu (1) survei konsumsi minyak goreng pada anak usia 2-5 tahun, (2) perhitungan fortifikasi vitamin A pada minyak goreng sawit, (3) simulasi retensi vitamin A pada minyak goreng sawit selama pemanasan, (4) penentuan jumlah minyak terserap selama proses menggoreng pada produk goreng, dan (5) kuantifikasi kandungan vitamin A pada produk goreng dan kecukupan vitamin A untuk konsumsi.
Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan Rancangan Acak Kelompok (RAK). RAL digunakan pada tahap simulasi retensi vitamin A pada minyak goreng sawit selama pemanasan. Unit percobaan pada penelitian ini, yaitu minyak goreng sawit yang difortifikasi vitamin A dengan tiga taraf lama pemanasan minyak (5 menit, 10 menit, dan 15 menit), dan dua ulangan. RAK digunakan pada tahap penentuan jumlah minyak terserap selama proses menggoreng. Pada penelitian ini terdapat tiga jenis produk gorengan sebagai kelompok, yaitu tahu, tempe, dan…dst | id |