Pengaruh penyimpanan terhaadap mutu dan aktivitas laaktagogum minuman tradisional sari ayam jahe
Abstract
Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari cara
pengolahan minuman SAJ yang lebih praktis dan cara pengawetannya. Penelitian ini juga bertujuan
untuk mengetahui pengaruh penyimpanan minuman SAJ terhadap stabilitas zat-zat gizi dan hubungannya dengan manfaat minuman SAJ dalam meningkatkan produksi ASI.
Penelitian dilakukan di Laboratorium Pengolahan Pangan, Kimia Pangan, Percobaan Hewan, Jurusan
Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Fakultas Pertanian, IPB. Penelitian ini juga dilakukan di
Laboratorium Mikro biologi, PAU-IPB dan Laboratorium Kimia Terpadu. Penelitian dilaksanakan
sejak bulan Januari 1996 sampai Juni 1996.
Bahan-bahan yang digunakan yaitu bahan untuk membuat minuman SAJ yang terdiri dari ayam dara buras, jahe 'paris', Po Loong Phil-Sohap (Obat Cina), gula merah, gula pasir, air dan garam; bahan kimia untuk analisis kimia dan bahan untuk uji mikroorganisme. Uji Laktagogum menggu nakan tikus putih galur Whistar dengan ransum pelet makanan ayam petelur. Alat-alat yang digunakan adalah alat-alat untuk membuat minuman SAJ seperti blender dan kompor; alat-alat untuk analisis kimia dan mikrobiologi serta autoklaf untuk proses pemanasan.
Penelitian dilaksanakan dalam dua tahap yaitu peneli tian pendahuluan dan penelitian lanjutan.
Pada tahap penelitian pendahuluan dilakukan modifikasi formula. Minuman SAJ dengan formula terpilih diberi dua perlakuan pemanasan yang berbeda yaitu dengan perebusan (100°c selama 30 menit dan menggunakan autoklaf 121°c selama 15 menit). Minuman SAJ yang sudah diberi perlakuan pemanasan kemudian disimpan selama 3 bulan dan diamati setiap dua minggu sekali. Pengamatan yang dilakukan meliputi pH, viscositas, jumlah mikroorganisme aerob, uji penerimaan inderawi. Analisis kimia dilakukan pada awal dan akhir penyimpanan. Pada penelitan lanjutan dilaku kan uji laktagogum (kemampuan memproduksi ASI). Pada tahap ini diamati bobot bayi tikus, produksi Air Susu Tikus (AST) serta konsumsi ransum dan minum induk tikus selama 13 hari pengamatan yaitu sejak hari ke-8 masa laktasi hinqqa hari ke-20.
Collections
- UT - Nutrition Science [2990]