Show simple item record

dc.contributor.advisorHardinsyah
dc.contributor.advisorTanziha, Ikeu
dc.contributor.authorTampubolon, Rosinta Harmoni Meiyana
dc.date.accessioned2023-11-02T03:21:07Z
dc.date.available2023-11-02T03:21:07Z
dc.date.issued1998
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/130125
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaan status giz secara antropometri dan kebiasaan makan anak sekolah pada awal PMT-AS di empat kecamatan di Kabupaten Bogor. Penelitian ini menggunakan data status gizi dan kebiasaan makan yang dikumpulkan pada Studi Pendampingan Penyelenggaraan PMT-AS oleh Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga Fakultas Pertanian IPB. Desain penelitian ini adalah crossectionai study. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Oktober 1997 di empat kecamatan di Kabupaten Bogor, yaitu Kecamatan Leuwiliang, Nanggung, Cibungbulang dan Ciomas. Pemilihan contoh dilakukan secara purposive. Jumlah anak sekolah yang menjadi contoh dalam penelitian ini adalah 2676 orang untuk status gizi dan 1465 orang untuk kebiasaan makan. Data status gizi dalam penelitian diperoleh melalui penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan secara langsung. Data kebiasaan makan diperoleh melalui pengisian kuesioner oleh anak sekolah secara langsung, khusus data kebiasaan makan pagi diperoleh melalui wawancara langsung. Data BB dan TB diolah dengan cam persen terhadap median baku NCHS dan cara Z-Score menggunakan program komputer Minitab dan dianalisis secara manual menggunakan Uji Proporsi. Data BB dan TB juga dianalisis dengan Uji Beda Dua Nilai Tengah menggunakan program kfinitab. Data kebiasaan makan diolah menggunakan program komputer SPSS dan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak sekolah memiliki berat badan dan tinggi badan yang berbeda-beda menurut jenis kelamin, umur serta lokasi. Berdasarkan indeks BB/U dan indeks TB/U diketahui prevalensi anak yang status gizinya kurang di IDT perdesaan, berturut-turut 41,69 % dan 53,24 %, lebih besar dibanding di IDT perkotaan, yaitu 31,24 % dan 38,26 %. Berdasarkan indeks BB/TB diketahui prevalensi anak sekolah yang berstatus gizi kurang di IDTperdesaan (1,09%) lebih rendah dibanding di IDT perkotaan (1,54 %) sementara anak sekolah yang berstatus gizi lebih di IDT perdesaan (27,93 %) lebih tinggi dibanding di IDT perkotaan (24,89 %). Persentase anak sekolah yang hiasa makan pagi di IDT perdesaan dan IDT perkotaan relatif sama. Persentase anak sekolah yang biasa jajan di IDT perkotaan. yaitu 97,3 %, lebih tinggi dibanding di IDT perdesaan, yaitu 85,6 %. Jajanan sekolah yang paling disukai anak sekolah di IDT perdesaan dan di IDT perkotaan adalah es. Jajanan rumah yang paling disukai anak sekolah di IDT perdesaan adalah roti dan bakso dan jajanan rumah yang paling disukai anak sekolah di IDT perkotaan adalah es dan roti. Makanan kudapan PMT-AS yang paling disukai anak sekolah adalah bubur kacang ijo dan bubur ayam.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcNutritionid
dc.subject.ddcToddler nutritionid
dc.titleKeragaan status gizi dan kebiasaan makan anak sekolah pada awal program makanan tambahan anak sekolaah (PMT-AS) di Empat Kecamatan, Kabupaten Bogorid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record