dc.description.abstract | Tujuan penelitian ini adalah membandingkan sarana kebersihan, perilaku kesehatan ibu, pengetahuan gizi ibu, penyakit kecacingan, tingkat konsumsi dan status gizi anak balita pada mitra I dan mitra II. Selain itu untuk mengetahui hubungan sarana kebersihan dan perilaku kesehatan ibu dengan penyakit kecacingan serta kaitannya dengan status gizi anak balita.
Penelitian dilaksanakan di Desa Sukajadi, Kecamatan Ciomas dan Desa Kiarasari, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Dilakukan pada bulan Mei - Juni 1995 dan dipantau kembali pada periode Juli - Agustus 1997. Contoh yang diambil adalah ibu yang memiliki anak balita yang telah dipilih dalam penelitian Studi Pengembangan Diversifikasi Konsumsi Pangan dan Peningkatan Status Gizi Keluarga Melalui Peningkatan Partisipasi Aktif Masyarakat (Kusharto, 1994/1995). Contoh dipilih secara sengaja dan acak ("Purposive random sampling") dari 104 keluarga, selaajutnya dibagi menjadi beberapa mitra yaitu 36 orang adalah mitra I (yang tdah diberi penyuluh:m gizi dan keseharan dalam penelitian Kushano 1994/1995) sedangkan mitra II merupakan kelompok kontrol yang belum diberi penyuluhan dalam penelitian Kusharto (1994/1995) yaitu sebanyak 35 orang.
Data primer yang dikumpulkan meliputi identitas contoh (ibu dan anak balita),
sarana kebersihan, perilaku (pengetahuan, sikap, tindakan) kesehatan ibu, pengetahuan gizi
ibu, penyakit kecacingan, konsumsi makanan, dan status gizi anak balita. Data sekunder berupa
keadaan daerah diperoleh dari data statistik desa dan kecamatan (potensi desa, 1991). Pengetahuan
gizi ibu, perilaku (pengetahuan, sikap dan tindakan) kesehatan ibu, diklasifikasi berdasarkan
persentase jawab benar terhadap beberapa petianyaan yang diberikan (Martoatmodjo, 1982). Konsumsi makanan dihitung kandungan energi, protein, vitamin A, vitamin C dan Fe (Hardinsyah dan Briawan, 1990). Data penyakit kecacingan digolongkan menjadi positif dan negatif terhadap adanya telur cacing yang terdapat pada feses anak balita. Status gizi anak balita dinilai dengan
menggunakan indikator BB/TB dan dibandingkan dengan standar WHO - NCHS (Tomkins, 1988 dan
Suhardjo, 1990). Perbedaan variabel digunakan uji beda rata-rata. Sedangkan uji korelasi Spearman
digunakan untuk mengetahui hubungan-hubungan antar variabel seperti yang tercantum dalam
tujuan penelitian. | id |