Analisis Perbandingan Kinerja Obligasi Syariah dan Konvensional Dengan Pendekatan Metode Sharpe
Abstract
Obligasi syariah telah mengalami perkembangan yang cukup baik di pasar
modal Indonesia sejak pertama kali diterbitkan pada tahun 2002. Pada akhir 2008
saat krisis global melanda dunia, pergerakan di pasar obligasi syariah cenderung
lebih stabil dibandingkan instrumen investasi yang lain seperti saham dan obligasi
konvensional, yang menujukkan bahwa obligasi syariah memiliki kinerja yang
cukup baik karena dapat bertahan ditengah krisis global. Namun faktanya total
emisi sukuk yang beredar masih sangat kecil dibandingkan dengan total emisi
obligasi secara keseluruhan. Hal ini salah satunya disebabkan oleh minimnya
informasi yang dapat diakses oleh para investor tentang pergerakan dan statistik
kinerja obligasi syariah di pasar modal sehingga investor cenderung ragu – ragu
untuk berinvestasi pada produk obligasi syariah. Pada penelitian ini perusahaan
yang diteliti adalah perusahaan dari industri retail yang telah terdaftar di Bursa
Efek Indonesia.
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui apakah terdapat perbedaan
return dan risiko antara obligasi syariah dengan obligasi konvensional di
perusahaan retail dan (2) mengetahui apakah terdapat perbedaan kinerja antara
obligasi syariah dan obligasi konvensional di perusahaan retail.
Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang didapat
dari Bursa Efek Indonesia untuk masing – masing obligasi berupa nama obligasi,
tanggal penerbitan dan jatuh tempo, nilai kupon/sewa, dan nilai WAP (Weighted
Average Price) atau nilai rata – rata tertimbang dari masing – masing obligasi.
Return dan risiko obligasi dihitung dengan mencari nilai Yield To Maturity dan
standar deviasi dari masing – masing obligasi. Sedangkan penghitungan kinerja
obligasi didapat dengan menggunakan metode Sharpe.
Hasil perhitungan menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan
atas return dan risiko dari obligasi konvensional dan syariah dimana obligasi
syariah memberikan tingkat return yang lebih besar (12,59%) dibandingkan
dengan obligasi konvensional (12,19%). Di sisi lain obligasi syariah mampu
menghasilkan tingkat risiko yang lebih kecil (0,79%) dibandingkan dengan
obligasi konvensional (1,09%). Dari perhitungan nilai kinerja obligasi didapat
hasil bahwa semua obligasi yang diteliti menghasilkan nilai positif yang berarti
memiliki kinerja yang baik, dimana rata – rata kinerja obligasi syariah
menunjukkan hasil yang lebih baik (15,68) dibandingkan dengan obligasi
konvensional (5,70).
Collections
- UT - Management [3458]