Kajian Dampak Initial Public Offering (IPO) Terhadap Tingkat Kesehatan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
Abstract
Kebutuhan akan dana yang besar menginspirasi perusahaan menjual sebagian
sahamnya di pasar modal untuk mendapatkan sumber dana baru dari publik atau
yang dikenal dengan Initial Public Offering (IPO) atau go public. Sejak 17
Desember 2009 Bank BTN sudah terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan
opening price Rp 800,00 per saham dan ditutup dengan harga Rp 840. Penelitian
ini bertujuan untuk (1) Menganalisis tingkat kesehatan Bank BTN pra IPO dengan
metode CAMELS, (2) Menganalisis tingkat kesehatan Bank BTN pasca IPO
dengan metode CAMELS, (3) Menganalisis perbedaan tingkat kesehatan Bank
BTN sebelum dan sesudah IPO, (4) Menganalisis trend tingkat kesehatan Bank
BTN
Penelitian dilakukan di Bank BTN adalah data sekunder bersifat
kuantitatif. Data tersebut diperoleh dari studi pustaka, internet, jurnal, serta
literatur-literatur terkait yang mendukung penelitian. Alat analisis menggunakan
metode CAMELS, uji beda paired-sample t test dan trend analysis.
Kondisi Kesehatan Bank BTN pada masa sebelum IPO menunjukkan
tingkat kesehatan yang baik sehingga bank dikategorikan sehat. Hal tersebut
tercermin dari aspek permodalan mendapat peringkat 1. Aspek kualitas asset
mendapat peringkat 2. Aspek rentabilitas, mendapat peringkat 2. Sedangkan aspek
Likuiditas mendapat peringkat 3 dan 4. Telah banyak terjadi perubahan kinerja
keuangan setelah dilaksanakannya IPO seperti kenaikan rata-rata rasio ROA, NIM
serta penurunan rasio BOPO. Namun Tingkat kesehatan Bank BTN setelah IPO
cenderung sama dengan periode sebelum melaksanakan IPO.
Uji lanjutan untuk melihat apakah terdapat perbedaan tingkat kesehatan
Bank BTN sebelum dan sesudah IPO, maka dilakukan uji beda Paired-Sample T
Test. Hasil dari Paired-Samples T Test dengan SPSS 15, diperoleh rasio NPA,
ROE, NIM, BOPO, LDR t hitung > t tabel dan signifikansi < α = 0,05 sehingga
Ha diterima, ini artinya ada perbedaan rata-rata antara sebelum IPO dengan
setelah IPO. Namun pada rasio CAR dan ROA, t hitung < t tabel dan signifikansi
> α = 0,05 ini artinya tidak ada perbedaan rasio CAR dan ROA rata-rata antara
sebelum IPO dengan setelah IPO.
Analisis trend yang dilakukan terhadap rasio CAR, NPA, ROA, ROE,
NIM, BOPO dan LDR menunjukkan bahwa rasio CAR trendnya menurun, rasio
NPA trennya menurun, rasio ROA trennya meningkat, rasio ROE trennya
meningkat, rasio NIM trennya meningkat, rasio BOPO trennya menurun, dan
rasio LDR trennya menurun.
Collections
- UT - Management [3458]