Penggunaan Corn Gluten Feed (CGF) scbagai Pengganti Jagung dalam Ransum terhadap Penampilan Ternak Babi Periode Grower
View/ Open
Date
2005Author
Purba, Emma Suriani
Siagian, Pollung H.
Sinaga, Sauland
Metadata
Show full item recordAbstract
Ternak babi merupakan komoditi ternak yang mempunyai potensi cukup baik
sebagai penghasil daging. Peningkatan produktivitas ternak babi lerus dilakukan
karena potensial untuk memperoleh keuntungan dari sifat-sifat yang dimilikinya
yaitu prolifik (banyak anak per kelahiran), efisien dalam mengkonversi pakan,
pertambahan bobot badan cepat, dan persentase karkas yang tinggi.
Pakan merupakan biaya tcrbcsar dari total biaya produksi dalam usaha ternak
babi yaitu mencapai 70-80% sehingga komposisi ransum perlu disusun seoptimal
mungkin untuk mencapai keuntungan yang maksimal.
Corn Gluten Feed (CGF) merupakan limbah atau hasil ikutan pengolahan (by
product) ekstrak jagung pada pembuatan minyak jagung yang jumlahnya 12% dari
jumlah jagung. Corn Gluten Feed dapat digunakan menggantikan jagung dalam
ransum ternak babi. Selain kandungan proteinnya lebih tinggi, CGF juga memiliki
harga yang lebih murah dibandingkan dengan jagung sehingga penggunaan CGF
dapat menurunkan biaya ransum.
Penelitian ini telah dilakukan sejak Juni sampai dengan Juli 2004, di
Laboratorium Koperasi Peternakan Babi Indonesia (KPBI), PT. Obar Swastika,
Kecamatan Cisarua, Bandung. Penelitian ini bertujuan untuk mengelahui tingkat
substitusi CGF terhadap jagung dalam ransum temak babi periode bertumbuh dengan
melihat penampilan ternak babi dan nilai ekonominya.
Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL)
dengan empat perlakuan dan enam ulangan, dengan demikian jumlah ternak yang
digunakan sebanyak 24 ckor babi grower. Taraf subsitusi CGF terhadap jagung
adalah 0, 20, 35, dan 50% dari penggunaan jagung tertinggi adalah 30% dalam
ransum. Data dianalisa dengan sidik ragam atau Analysis of Variance (ANOYA) dan
dilanjutkan dengan uji Duncan dengan tingkat kepercayaan 0,05 dan 0,0 I.
Hasil penelitian menunjukkan, bahwa penggunaan CGF hingga 50%
mensubstitusi jagung dari penggunaan jagung tertinggi 30% dalam ransum (15%
CGF dalam ransum) ternak babi grower tidak berpengaruh nyata terhadap rataan
konsumsi harian ternak babi, tetapi berbeda nyata (P<0,05) terhadap rataan
pertambahan bobot badan harian dan efisiensi penggunaan makanan. Penambahan
taraf CGF menggantikan jagung ternyata mcnurunkan pertarnbahan bobot badan
ternak babi dan penggunaan makanan semakin tidak efisien. Kadar air dan protein
dalam feses semakin tinggi scsuai dtngan taraf substitusi CGF lcrhadap jagung
dalam ransum. Secara ckonomi, pcnggunaan ransum yang paling mengunlungkan
adalah perlakuan R2 (35% CGF mensubstitusi jagung atau l 0,5% penggunaan CGF
dalam ransum).