Show simple item record

dc.contributor.advisorMansjoer, Sri Supraptini
dc.contributor.advisorPangestu, R. Bambang
dc.contributor.authorHalidah
dc.date.accessioned2023-10-31T23:33:14Z
dc.date.available2023-10-31T23:33:14Z
dc.date.issued2005
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/129396
dc.description.abstractCacing tanah merupakan ternak yang potensial dikembangkan sebagai salah satu alternatif penghasil protein hewani. Beternak cacing tanah mudah dilakukan, harga murah dan daya produksi tinggi. Seleksi cacing tanah merupakan salah satu cara untuk mendapatkan cacing tanah yang unggul. Kegiatan penelitian bertempat di Laboratorium Pemuliaan dan Genetika Temak, Fakultas Petemakan, Institut Pertanian Bogor. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Juni sampai Agustus 2004. Penelitian ini bertujuan mendapat imformasi tentang pertumbuhan cacing tanah Lumbricus rubellus yang telah diseleksi berdasarkan kriteria nilai bobot badan diatas rerata dan dibawah rerata. Kegiatan yang dilakukan berupa penimbangan bobot badan cacing tanah, pengamatan perkembangan klitelium dan penghitungan jumlah kokon. Cacing tanah yang digunakan dalam penelitian ini adalah spesies Lumbricus rubellus sebanyak 180 ekor yang dibagi kedalam sembilan kotak sarang. Cacing tanah ini berumur 2-8 minggu. Pengelompokan dilakukan berdasarkan nilai rerata bobot badan. Data yang diambil sebanyak tiga ulangan untuk setiap perlaku an. Hasil pengamatan yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam dan perbedaan antar perlakuan diuji dengan Duncan Multiple Range Test (Steel dan Torrie, 1989). Seleksi berpengaruh nyata pada bobot badan cacing tanah umur 2, 3, 4, 5 dan 6 minggu (P<0,01). Pada umur 8 minggu (akhir penelitian) seleksi tidak berpengaruh nyata. Seleksi berpengaruh nyata terhadap pertambahan bobot badan pada umur enam minggu. Secara umum cacing tanah dengan bobot badan diatas rerata dan kontrol mengalami pertarubahan bobot badan tercepat saat cacing tanah berumur 2-8 minggu, sedangkan perlakuan seleksi cacing tanah dengan bobot badan di bawah rerata mengalami pertambahan bobot badan tercepat umur 6-7 rninggu, setelah itu turun secara cepat. Koefisien keragaman terendah dicapai saat cacing tanah berumur delapan minggu. Koefisien keragaman tertinggi dicapai saat cacing tanah berumur 2 minggu. Berdasarkan perhitungan jumlah kokon didapat bahwa persentase jumlah kokon perlakuan seleksi bobot badan di bawah rerata 25,88 %, perlakuan seiek si di atas rerata bobot badan 45,35 % dan kontrol sebesar 28, 76 %. Berdasarkan persentase perkembangan klitelium didapatkan bahwa perlakuan seleksi bobot badan diatas rerata menghasilkan perkembangan klitelium lebih cepat dan seragam. Sebagian besar cacing tanah pada umur 7 minggu telah membentuk klitelium. Deferensial seleksi, heritabilitas dan respon seleksi bobot badan cacing tanah menunjukkan bahwa deferensial seleksi dan respon seleksi tertinggi pada cacing tanah yang diseleksi diatas rerata dicapai saat berumur lima minggu, sedangkan seleksi dibawah rerata saat cacing berumur tujuh minggu. Respon seleksi dugaan menunjukkan bahwa peningkatan bobot badan cacing tanah diatas rerata sebesar 11,483 % dari bobot badan awal cacing tanah setiap generasi dan seleksi bobot badan dibawah rerata memiliki respon seleksi dugaan 9,288 % dari bobot badan awal cacing tanah pada setiap generasi.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcCacing tanahid
dc.subject.ddcBobot badanid
dc.titlePerforma Cacing Tanah Lumbricus rubellus Berdasarkan Seleksi Bobot Badanid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordcacing tanahid
dc.subject.keywordseleksiid
dc.subject.keywordbobot badanid
dc.subject.keywordrespon seleksiid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record