Show simple item record

dc.contributor.advisorSulaeman, Ahmad
dc.contributor.authorSaridewi, Ratih
dc.date.accessioned2023-10-31T23:28:46Z
dc.date.available2023-10-31T23:28:46Z
dc.date.issued2007
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/129391
dc.description.abstractPermasalahan keamanan pangan yang dapat menimbulkan ketidaknyamanan baik fisik maupun psikologis, diantaranya keracunan pangan, pangan kadaluarsa, kehalalan pangan yang tidak jelas dan meragukan, serta label pangan yang tidak memenuhi persyaratan yang berlaku, telah sering diberitakan di media massa. Garman (1991) diacu dalam Sumarwan (2004), menjelaskan bahwa penempatan produk yang sudah rusak serta tidak dicantumkannya tanggal kadaluarsa, merupakan praktek penjualan yang dapat merugikan konsumen. Permasalahan pangan yang telah disebutkan di atas dapat membawa konsumen pada posisi yang lemah sehingga konsumen membutuhkan perfindungan yang seharusnya telah diperoleh dengan disahkannya Undang-Undang tetang Perlindungan Konsumen (UUPK), UU No. 8 tahun 1999. Amuztar (1994) menyatakan bahwa kasus-kasus merugikan sehubungan dengan pangan yang belum diketahui secara umum kemungkinan masih banyak, mengingat konsumen yang mengalaminya mungkin beranggapan kejadian merugikan yang menimpa tersebut tidak perlu dipermasalahkan atau mungkin konsumen tidak tahu akan apa yang harus diperbuat dan tempat untuk mengadukan keluhan saat mengalami kerugian. Kemungkinan-kemungkinan tersebut pertu dibuktikan. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui tren Kejadian Luar Biasa (KLB) keracunan pangan di Indonesia selama lima tahun dan bagaimana konsumen (di Kota Bogor) meyikapi dan berperilaku terhadap keracunan pangan dan kasus merugikan sehubungan dengan pangan Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan pihak terkait (pemerintah, lembaga swadaya masyarakat dalam bidang perlindungan konsumen, dan konsumen) dalam menyusun strategi dalam menanggulangi dan mengurangi kasus-kasus merugikan sehubungan dengan pangan sehingga mampu memotivasi peningkatkan kinerja dalam menangani kasus-kasus tersebut. Penelitian ini dilakukan di Badan POM RI serta di Ema supermarket dan tiga pasar tradisional di Kota Bogor. Data sekunder yang diperoleh dari Badan POM RI, menggunakan desain studi case report. Sedangkan data primer menggunakan desain studi cross sectional. Teknik penarikan sampel pada data primer yang berjumlah 120 orang (hasil perhitungan menggunakan rumus slovin) dilakukan dengan cara purpossive accidental sampling. Pengumpulan data primer dilakukan melalui wawancara langsung (menggunakan voice recorder) dan kuesioner. Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan menggunakan program Microsoft Excel dan SPSS versi 12.0 for Windows. Proses pengolahan data terdiri dari ecting, coding, entry, recoding, dan analisis. Pada data sekunder hanya dilakukan analisis deskriptif, sedangkan pada data primer dilakukan analisis deskriptif dan inferensia (u hubungan menggunakan uji Chi-square)...id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcPanganid
dc.titleKasus keracunan pangan serta sikap dan perilaku konsumen terhadap kasus merugikan sehubungan dengan pangan: studi kasus di Super Market dan Pasar Tradisional Kota Bogorid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordSikap dan perilaku konsumenid
dc.subject.keywordKeracunan panganid
dc.subject.keywordLabel panganid
dc.subject.keywordHak-hak konsumenid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record