Hubungan faktor individu dan lingkungan dengan proses pengambilan keputusan pemilihan merek susu untuk anak
Abstract
Tujuan dari penelitian ini secara umum adalah menganalisis hubungan antara faktor individu dan lingkungan dengan proses pengambilan keputusan pemilihan merek susu untuk anak. Adapun tujuan khususnya adalah: (1) mengidentifikasi faktor individu, yaitu karakteristik demografi contoh, meliputi usia, pendidikan, pekerjaan, dan pendapatan keluarga; (2) mengidentifikasi faktor lingkungan, yaitu usia anak; (3) mengidentifikasi proses pengambilan keputusan pemilihan merek, meliputi tahap pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, dan pembelian, serta tipe pengambilan keputusannya; serta (4) menganalisis hubungan antara faktor individu dan lingkungan dengan proses pengambilan keputusan pemilihan merek susu untuk anak.
Desain penelitian adalah cross sectional study dengan metode survei Penelitian dilakukan di Kelurahan Baranangsiang dan Sukasari, Kecamatan Bogor Timur. Pengumpulan data dilakukan mulai Bulan Juli hingga November 2006. Populasi penelitian adalah ibu yang memiliki anak berusia 2.5-5 tahun dan tinggal di lokasi penelitian. Teknik pengambilan contoh dari populasi adalah purposive. Jumlah contoh yang diambil adalah 122 orang.
Data yang dikumpulkan adalah data primer dan sekunder. Data primer dikumpulkan melalui wawancara. Data sekunder didapatkan dari posyandu dan kantor kelurahan setempat. Data primer diolah dan dianalisis menggunakan program Microsoft Excel dan SPSS 11.5 for windows. Analisis dilakukan secara statistik dekriptif dan inferensi.
Sebagian besar contoh (31.1%) berusia antara 30-34 tahun. Persentase terbesar contoh (42.6%) berstatus tamat SMA/sederajat. Lebih dari setengah contoh (63.1%) tidak bekerja di sektor publik atau ibu rumah tangga saja. Lebih dari sepertiga contoh pendapatan total keluarganya berada pada kisaran Rp 1000001-Rp 2000000.00 (39.3 % ), sedangkan rentang pendapatan per kapitanya antara Rp 250001.00-Rp 500000.00 (38.5%). Sebagian besar anak contoh
(37.7%) berusia antara 41-50 bulan.
Pada tahap pengenalan kebutuhan, hampir seluruh contoh menyatakan alasan pembelian susu diantaranya karena anak masih perlu susu dan agar anak tumbuh sehat dan cerdas, masing-masing 99.2%. Lebih dari setengah contoh (59.0%) memiliki tingkat pengenalan kebutuhan tinggi.
Pada tahap pencarian informasi, pencarian internal yang selalu dilakukan
sebagian besar contoh adalah mengingat merek dan atribut lain, masing-masing
87.7%, sedangkan yang tidak pemah dilakukan oleh hampir sepertiga dari
contoh (29.5%) adalah mengingat klaim pada iklan susu. Pencarian eksternal
yang selalu dilakukan oleh sebagian besar contoh adalah membaca kandungan
gizi pada kemasan (85.2%), sedangkan yang tidak pernah dilakukan adalah
bertanya ke sumber luar mengenai suatu produk susu (41.8%). Sebagian besar contoh (68.0%) berada pada tingkat pencarian informasi tinggi. Pada tahap evaluasi alternatif, kegiatan evaluasi dan perbandingan yang
selalu dilakukan oleh sebagian besar contoh (91.8%) adalah memperhatikan manfaat susu bagi anak, sedangkan yang tidak pernah dilakukan oleh lebih dari setengah contoh (67.2%) adalah membandingkan ada tidaknya bonus antar merek. Persentase terbesar contoh (45.9%) berada pada tingkat evaluasi dan perbandingan tinggi...
Collections
- UT - Nutrition Science [2921]