Studi Konsumsi Air Minum Pada Ibu Hamil Di Wilayah Bogor
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsumsi air minum pada ibu hamil trimester II di Kota Bogor dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Secara khusus penelitian ini bertujuan: (1) Menganalisis karakteristik ibu hamil (umur, pendidikan, sosial ekonomi); (2) Mengetahui sumber air yang dikonsumsi
oleh ibu hamil; (3) Menganalisis konsumsi air pada ibu hamil; (4) Menganalisis status gizi ibu hamil; (5) Menganalisis faktor-faktor (umur, sosial ekonomi) yang mempengaruhi pemenuhan kebutuhan air minum pada ibu hamil. Penelitian ini menggunakan sebagian data dasar Studi tentang Status Gizi dan Pola Makan pada Wanita Pra-Hamil (Usia Subur), Ibu Hamil, dan Menyusui yang dilaksanakan oleh SEAFAST Center Institut Pertanian Bogor pada bulan November 2010 sampai Februari 2011. Penelitian dilakukan di Kota Bogor, dengan menggunakan desain cross sectional study. Penetapan tingkat
sosial ekonomi menggunakan kriteria kuintil berdasarkan data SUSENAS Kota Bogor 2009. Sampel pada penelitian ini berjumlah 203 ibu hamil, berusia 20-40 tahun, dengan usia kandungan trimester II, dan tergolong dalam kuintil 2, 3, dan 4. Data yang digunakan dalam penelitian ini seluruhnya merupakan data sekunder. Data terdiri atas variabel karakteristik sampel dan keluarga (usia, pendidikan, pekerjaan, besar keluarga, status ekonomi), riwayat kehamilan, ukuran antropometri sampel (lingkar lengan atas, berat badan, tinggi badan), dan konsumsi air yang berasal dari makanan dan minuman. Data karakteristik
dikumpulkan dengan wawancara, data konsumsi air diperoleh dengan cara recall 2x24 jam. Data yang diperoleh, diolah dan dianalisis dengan menggunakan Microsoft Excell dan SPSS. Hasil uji oneway anova menunjukkan bahwa terdapat pengaruh sosial ekonomi terhadap konsumsi air dari golongan minuman (susu, teh dan kopi) (p<0,05), dimana semakin tinggi sosial ekonomi maka semakin tinggi pula konsumsi minuman susu, namun kebalikannya untuk golongan minuman teh dan kopi. Hasil uji oneway annova ini juga menunjukkan terdapat pengaruh sosial ekonomi pada konsumsi air dari makanan (kacang-kacangan dan hasil olahannya) (p<0,05), dimana semakin rendah status ekonomi, semakin tinggi konsumsi air yang berasal dari makanan golongan kacang-kacangan dan hasil olahannya. Sebagian besar sampel memiliki status gizi normal dengan persentase 81,3%. Status gizi normal paling banyak pada kuintil 4 yang menurun pada kuintil 3 dan 2. Hasil uji regresi linear menunjukkan bahwa variabel pendidikan dan usia yang paling berpengaruh terhadap pemenuhan asupan air (p<0,05), dimana semakin tinggi pendidikan maka akan semakin terpenuhi tingkat kecukupan airnya.
Collections
- UT - Nutrition Science [2986]