Hubungan Aktivitas Fisik dan Pola Konsumsi dengan Keluhan Menstruasi pada Wanita Peserta Senam Aerobik di Kota Bogor
View/ Open
Date
2012Author
Piscesa, Saskia
Setiawan, Budi
Damanik, M. Rizal M.
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan aktivitas fisik dan pola
konsumsi terhadap keluhan menstruasi pada wanita peserta senam aerobik di
Kota Bogor. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengidentifikasi
karakteristik sosial ekonomi peserta senam aerobik; yang meliputi usia, tingkat
pendidikan, pekerjaan, dan pendapatan; (2) mengidentifikasi karakteristik
menstruasi peserta senam aerobik; yang meliputi usia menarche, lama siklus
menstruasi, keteraturan menstruasi, dan keluhan menstruasi; (3) menganalisis
pola konsumsi pangan (sumber kalsium dan zat besi) dan suplemen peserta
senam aerobik; (4) menganalisis tingkat konsumsi zat gizi; yang meliputi energi,
protein, kalsium, zat besi, vitamin A, dan vitamin C peserta senam aerobik; (5)
menganalisis pengetahuan gizi dan status gizi peserta senam aerobik; (6)
menganalisis hubungan antara pola konsumsi dengan tingkat keluhan
menstruasi; (7) menganalisis hubungan antara aktivitas fisik dengan tingkat
keluhan menstruasi.
Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study. Penelitian ini
dilakukan di Sanggar Senam Harmoni yang terletak di Pajajaran, Pusat
Kebugaran Larasati yang terletak di Bantarjati, Sanggar Senam Cantik yang
terletak di Yasmin, dan Klub Senam Queen yang terletak di Balumbang Jaya.
Penelitian dilakukan pada bulan April hingga Juli 2011. Didapatkan 105 orang
responden yang artinya lebih dari nilai n minimal. Hasil perhitungan skor total keluhan menstruasi menunjukkan bahwa
sebagian besar responden memiliki keluhan menstruasi sedang. Untuk
mengatasi keluhan menstruasi, sebagian besar responden mengatasi keluhan
menstruasi dengan istirahat atau berbaring.
Rata-rata tingkat kecukupan energi dan protein termasuk ke dalam
kategori normal. Rata-rata tingkat kecukupan vitamin A, dan vitamin C termasuk
ke dalam kategori cukup, sedangkan kalsium dan zat besi termasuk ke dalam
kategori kurang. Skor frekuensi konsumsi pangan sumber zat besi lebih tinggi
nilainya daripada skor frekuensi konsumsi pangan sumber kalsium.
Sebagian besar responden yang memiliki pengetahuan gizi kategori
sedang. Dari segi status gizi, sebagian besar responden memiliki status gizi
normal dan memiliki tingkat aktivitas fisik yang tergolong aktivitas sedang. Lebih
dari sebagian responden memiliki frekuensi senam aerobik 2-3 kali dalam
seminggu dan sebagian besar responden sudah mengikuti senam aerobik
selama 3-6 bulan.
Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang nyata
antara tingkat konsumsi energi, protein, kalsium, zat besi, dan vitamin C dengan
tingkat keluhan menstruasi. Sedangkan terdapat hubungan yang nyata antara
tingkat konsumsi vitamin A dengan tingkat keluhan menstruasi. Hasil analisis
menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang nyata antara tingkat keluhan
menstruasi dengan aktivitas fisik, frekuensi senam aerobik dan lama mengikuti
senam aerobik.
Collections
- UT - Nutrition Science [2990]