Show simple item record

dc.contributor.advisorDamayanthi, Evy
dc.contributor.advisorMahmud, Mien K.
dc.contributor.advisorHernomoadi H.
dc.contributor.authorSendih
dc.date.accessioned2023-10-20T01:43:54Z
dc.date.available2023-10-20T01:43:54Z
dc.date.issued1998
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/127360
dc.description.abstractKeamanan pangan merupakan kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemnngkinan cemaran biologis, lcimia, dan benda lain yang dapat mengganggn, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia. Bila aspek keamanan pangan tidak diperhatikan maka makanan akan berbalik menjadi sumber malapetaka, penyakit dan kematian. Boraks adalah garam natrium Na284O, 10 H2O yang digunakan di berbagai industri non pangan, namun hingga saat ini ternyata boraks masih dignnakan di dalam makanan yaitu pada bakso dengan tujuan membuat bagian dalam bakso menjadi lebih kenyal dan memperpanjang umur simpan (mengawetkan). Tujuan dari penelitian ini adalah nntuk mengetahui kadar boraks pada bakso yang ada di pedagang bakso di Kodya Bogor, mengetahui kandnngan protein, lemak, air, abu dan karbohidrat bakso, dan mempelajari pengamh pemberian bakso yang mengandung boraks terhadap keadaan fisiologik dan morfologik pada organ-organ dalam tikus percobaan. Pada penelitian pendahuluan pengambilan sampel bakso di lapang dilakukan secara Purposive sampling pada tiga macam pedagang bakso yaitn pedagang bakso keliling, pedagang bakso kedai dan pedagang restoran @ IO sampel, kemndian dilakukan penentuan boraks secara kualitatif dengan menggnnakan kertas tunneric bakso yang positif mengnnakan boraks akan menimbulkan warna merah pada kertas tersebut, selanjutnya dilakukan pengnkuran kadar boraks secara kuantitatif dengan metode titrasi (AOAC 1984). Analisis proksimat dilakukan pada bakso dengan kadar boraks terendah, tengah dan tinggi, sedangkan bakso kontrol diperoleh dari pengambilan secara acak da1i bakso yang telah diuji tidak memakai boraks. Bakso yang akan dignnakan w1tuk ransum tikus dibuat di laboratorium berdasarkan hasil analisis proksimat bakso lapang yang kemudian dikeringkan dan disimpan pada suhu - 20°C. Pada penelitiau lanjutan dilakukan uji biologis menggnnakan tikus putib (Rattus norvegicus) strain Wistar jantan berjumlah 24 ekor yang diperoleh dari Puslitbang Gizi Bogor dan FKH - IPB. Tikus dibagi dalam empat perlakuan yaitu perlakuan kontrol (ransum tanpa boraks), dosis rendah (226 ppm), dosis tengah (897 ppm) dan dosis tinggi (2039 ppm) masing-masing perlakuan berjumlah enam ekor. Kemudian pengaruh dari pemberian ransum yang mengandnng boraks diamati pada kelainan fisiologik dan morfologik serta pemeriksaan histopatologi. pada hati, ginjal, otak dan testis tikus. Rancangan yang dignnakan adalah Rancangan Acak lengkap dengan enam kali ulangan dan Uji Khi kuadarat. Data berat badan tikus, berat relatif organ, volume min, dan histopatologi dianalisis menggnnakan sidik ragarn dan bila terdapat beda nyata dilanjutkan dengan uji Duncan.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcNutritionid
dc.subject.ddcFoodstuffsid
dc.titlePengaruh pemberian bakso yang mengandung boraks terhadap keadaan fisiologik dan morfologik tikus percobaan (Rattus norvegicus)id
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record