dc.description.abstract | Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi komponen penyusun
formula cajuput candy dalam menekan pembentukan biofilm dan viabilitas C. albicans. Komponen
penyusun cajuput candy meliputi komponen utama dan komponen flavor. Komponen utama berupa
sukrosa, sirup glukosa, dan air, sedangkan untuk komponen flavor meliputi minyak atsiri peppermint
dan minyak atsiri kayu putih. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi
minyak atsiri kayu putih dalam menghambat pembentukan biofilm dan viabilitas C. albicans.
Untuk mengetahui pengaruh konsentrasi minyak atsiri kayu putih, terlebih dahulu dilakukan
persiapan sampel dengan mengolah formula cajuput candy menjadi cajuput candy yang memiliki
penampakan mengkilap dan tekstur yang keras. Selanjutnya cajuput candy dilarutkan kembali dengan
air dengan perbandiangan 1:1 untuk diujikan terhadap C. albicans. Uji pendahuluan dilakukan dengan
menguji konsentrasi minyak atsiri kayu putih yang efektif dalam menghambat viabilitas C. albicans.
Konsentrasi minyak kayu putih yang diujikan yaitu x% dan z%. Hasil pengujian menunjukkan bahwa
konsentrasi minyak kayu putih sebesar z% mampu menghambat pembentukan biofilm dan viabilitas
C. albicans dengan lebih baik.
Hasil uji tentang pengaruh variasi formula penyusun cajuput candy menunjukkan bahwa
pemberian kombinasi komponen flavor minyak atsiri kayu putih dan minyak peppermint
menghasilkan daya hambat yang lebih baik bila dibandingkan dengan pemberian komponen flavor
secara individu pada uji biofilm dan uji MTT dengan penambahan komponen saliva. Pada uji biofilm
dengan penambahan komponen serum, penggunaan flavor kayu putih menghasilkan efek
penghambatan yang lebih tinggi bila dibandingkan penambahan kombinasi komponen flavor, dan
pada uji MTT dengan penambahan komponen serum, penggunaan flavor minyak kayu putih secara
tunggal maupun kombinasi dengan minyak peppermint menghasilkan efek penghambatan yang sama.
Pada penelitian ini juga dilakukan uji untuk mengetahui konsentrasi minyak kayu putih yang
efektif dalam menghambat pembentukan biofilm dan viabilitas C. albicans. Tiga variasi konsentrasi
minyak kayu putih yaitu z-(0,1)%, z%, dan z+(0,1)% telah diuji. Hasil uji menunjukkan minyak kayu
putih pada konsentrasi z-(0,1)% sudah dapat menghambat pembentukan biofilm dan viabilitas C.
albicans. Uji ANOVA menunjukkan tidak ada perbedaan nyata antar perlakuan pada taraf signifikansi 5%. Pada tahap akhir dilakukan uji sensori untuk mengetahui respon panelis terhadap cajuput candy
dengan variasi konsentrasi minyak kayu putih yang ditambahkan. Konsentrasi minyak kayu putih
yang ditambahkan dalam formula cajuput candy adalah x-(0,1)%, x%, dan x+(0,1)%. Uji sensori
meliputi penerimaan panelis terhadap atribut rasa, aroma, dan keseluruhan atribut mutu produk. Hasil
pengujian menunjukkan rata-rata skor kesukaan panelis adalah pada rentang nilai netral hingga agak
suka, baik pada atribut rasa, aroma, maupun keseluruhan atribut produk. Tidak ada perbedaan yang
nyata antar perlakuan, yang berarti tidak ada perbedaan signifikan pada respon panelis terhadap atribut
rasa, aroma, dan keseluruhan mutu produk pada rentang konsentrasi pemberian minyak atsiri kayu
putih yang diujikan | id |