Estimasi asupan flavonoid dan karotenoid melalui survey konsumsi pangan dengan metode food frequency questionnaire pada masyarakat Bogor

Abstract

Asupan flavonoid dan karotenoid yang bersumber dari konsumsi pangan sehari-hari berpotensi menurunkan resiko terjangkitnya penyakit kronis pada tubuh manusia dan melindungi tubuh dari radikal bebas oleh karena aktivitas antioksidan yang dimiliki kedua senyawa tersebut. Studi terkait estimasi asupan flavonoid dan karotenoid harian pada suatu populasi sangat bermanfaat sebagai langkah awal dalam mendokumentasikan pengaruh senyawa-senyawa tersebut terhadap resiko penyakit degeneratif dan kronis. Saat ini, penelitian mengenai asupan flavonoid dan karotenoid masih sangat terbatas, terutama di Indonesia. Dalam penelitian ini, dilakukan perhitungan terhadap asupan senyawa flavonoid dan karotenoid pada populasi masyarakat daerah Kota maupun Kabupaten Bogor. Nilai estimasi asupan harian diperoleh dengan cara menjumlahkan nilai kandungan senyawa flavonoid dan karotenoid dalam pangan yang dikonsumsi responden. Data konsumsi pangan peneltiian ini diperoleh dari survey konsumsi pangan dengan metode Food Frequency Questionnaire (FFQ), melibatkan 200 orang responden berusia 25-70 tahun, meliputi 100 orang responden dari populasi Kota Bogor (50 pria dan 50 wanita) dan 100 orang responden dari populasi Kabupaten Bogor (50 pria dan 50 wanita). Kandungan flavonoid dan karotenoid makanan yang dikonsumsi responden diperoleh dari database yang dikembangkan USDA dan kalkulasi berdasarkan data resep yang diperoleh dari survey konsumsi pangan. Rata-rata asupan flavonoid harian responden secara keseluruhan pada penelitian ini adalah sebanyak 149.520 mg/hari, dimana 49.41% nya berupa isoflavon, 24.01% flavonol, 9.43% Flavanon, 7.02% flavan-3-ol, 5.98% flavon dan 4.16% antosianidin. Sementara itu, rata-rata asupan karotenoid harian responden secara keseluruhan pada penelitian ini adalah sebanyak 7.6 mg/hari. Dari total asupan karotenoid tersebut, sebanyak 49.85% nya adalah karotenoid jenis β-karoten, disusul dengan likopen (19.92%), lutein & zeaxanthine (13.50%), α-karoten (6.90%) dan β-cryptoxanthine (2.57%). Hasil penelitian estimasi asupan karotenoid dan flavonoid sangat bervariasi dari satu studi ke studi lainnya, sangat dipengaruhi oleh pola konsumsi pangan populasi target dan jenis flavonoid maupun karotenoid yang diamati.