Kokultur laru dan BAL serta khamir untuk peningkatan nilai tambah tempe
View/ Open
Date
2016Author
Wibowo, Radinal
Palupi, Nurheni Sri
Nuraida, Lilis
Metadata
Show full item recordAbstract
Tempe merupakan salah satu makanan tradisional Indonesia berbahan baku kedelai yang difermentasi menggunakan kapang Rhizopus sp.. Pada proses pembuatan tempe keberadaan mikroba seperti khamir dan bakteri asam laktat (BAL) berpengaruh terhadap kualitas dan mutu sensori tempe. Tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi pengaruh penambahan kultur BAL (Lactobacillus rhamnosus R23 dan Lactobacillus fermentum) serta khamir (Candida pelliculosa dan Saccharomyces rouxii) terhadap pertumbuhan BAL, kapang dan khamir, nilai pH dan TAT serta karakteristik sensori tempe. Penambahan khamir (S. rouxii atau C. pelliculosa) menghambat pertumbuhan BAL pada tempe. Penambahan C. pelliculosa menghambat pertumbuhan kapang pada tempe. Tidak ada pengaruh nyata antara penambahan BAL L. rhamnosus R23 atau L. fermentum terhadap pertumbuhan khamir C. pelliculosa dan S. rouxii serta kapang pada tempe. Penambahan khamir dan BAL menurunkan pH tempe. Tidak ada pengaruh nyata antara penambahan BAL dan khamir terhadap total asam tertitrasi dan kenampakan visual tempe. Penambahan kultur L. rhamnosus atau C. pelliculosa mengurangi rasa pahit tempe. Penambahan kultur tunggal (L. rhamnosus, C. pelliculosa atau S. rouxii) dan kultur campuran (C. pelliculosa + L. rhamnosus dan C. pelliculosa + L. fermentum) meningkatkan rasa asam tempe walaupun tidak signifikan. Penambahan kultur khamir dan kultur BAL tidak mempengaruhi tingkat kesukaan panelis terhadap aroma tempe. Tekstur tempe dengan kultur C. pelliculosa + L. rhamnosus memiliki skor kesukaan terendah. Penambahan kultur BAL, khamir atau campuran BAL + khamir tidak mempengaruhi kesukaan tempe secara keseluruhan.