dc.description.abstract | Persepsi individu mengenai tubuh merupakan penilaian yang bersifat
subjektif. Sampai saat ini di Indonesia belum banyak alat ukur standar yang
digunakan untuk menilai persepsi tubuh. Alat ukur yang biasa digunakan untuk
menilai persepsi tubuh pada beberapa penelitian yang telah dilakukan oleh
peneliti di beberapa Perguruan Tinggi Indonesia adalah Figure Rating Scale
(FRS). FRS merupakan metode penilaian persepsi tubuh yang dikembangkan
oleh Stunkard (1983). FRS meliputi sembilan skema gambar yang memiliki
interval dari sangat kurus dengan skor 1 sampai sangat gemuk dengan skor 9.
Pertanyaan yang diajukan pada FRS hanya terdiri dari enam buah pertanyaan
mengenai persepsi tubuh saat ini, persepsi tubuh yang diinginkan, persepsi
tubuh yang paling menarik, persepsi tubuh yang paling menarik lawan jenis,
persepsi tubuh sehat, dan persepsi tubuh kurang sehat. Menurut peneliti,
pertanyaan-pertanyaan tersebut masih kurang detail dalam menggali informasi
mengenai seberapa baik/buruk persepsi tubuh contoh. Untuk itu diperlukan
adanya pengembangan alat ukur yang lebih detail dalam menggali informasi
mengenai seberapa baik/buruk persepsi tubuh contoh. Body Shape
Questionnaire (BSQ) merupakan salah satu alat ukur yang digunakan dalam
menilai persepsi tubuh melalui pertanyaan-pertanyaan yang mendalam. Pada
penelitian ini, BSQ merupakan metode yang akan diujicobakan untuk dapat
diterapkan pada remaja putri.
Tujuan umum dari penelitian ini adalah membandingkan penggunaan
metode Body Shape Questionnaire (BSQ) dan Figure Rating Scale (FRS) untuk
pengukuran persepsi tubuh pada siswi SMA. Tujuan khusus dari penelitian ini
adalah untuk: 1) mengkaji karakteristik siswi; 2) mengkaji persepsi tubuh pada
siswi melalui metode Figure Rating Scale (FRS); 3) mengkaji persepsi tubuh
pada siswi melalui metode Body Shape Questionnaire (BSQ); 4)
membandingkan hasil pengukuran persepsi tubuh metode BSQ dan FRS; 5)
mengkaji nilai sensitifitas dan spesifisitas BSQ dalam pengukuran persepsi tubuh
pada siswi; 6) mengkaji reliabilitas BSQ dalam pengukuran persepsi tubuh pada
siswi; dan 7) mengkaji faktor yang mempengaruhi persepsi tubuh dan upaya
pencapaian tubuh ideal pada siswi.
Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional study yang dilakukan
di SMA Negeri 1 Bogor. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive.
Penelitian dilakukan pada bulan Juli 2010. Contoh pada penelitian ini adalah
siswi kelas 1, 2, dan 3 yang dipilih secara purposive sampling dengan kriteria: (a)
remaja putri/siswi, (b) tidak sedang menderita penyakit kronis atau cacat
bawaan, (c) IMT > 22,9 kg/m2. Pada penelitian ini contoh yang diteliti berjumlah
77 orang. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara deskriptif dan uji
korelasi.
Umur contoh berada pada kelompok remaja akhir (15-17 tahun).
Sebagian besar contoh (55.8 %) memiliki total uang saku pada kisaran Rp
5.000–20.000 per hari dan besar uang saku untuk makan dan minum pada
kisaran Rp 8.001–14.000 per hari (45.5%). Seluruh contoh tergolong dalam
kelompok kategori IMT diatas normal, yaitu gemuk (62.3%), obesitas tingkat 1
(27.3%), dan obesitas tingkat 2 (15.6%). Sebagian besar contoh (74.0%)
memiliki rasio lingkar pinggang dan lingkar pinggul (LPA/LPU) ≥0.85 yang
menandakan contoh memiliki resiko terhadap penyakit metabolik. | id |