Show simple item record

dc.contributor.advisorDamanik, M. Rizal M
dc.contributor.advisorSulaeman, Ahmad
dc.contributor.authorPrasetya, Guntari
dc.date.accessioned2023-10-16T09:07:53Z
dc.date.available2023-10-16T09:07:53Z
dc.date.issued2010
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/126535
dc.description.abstractThe International Vitamin A Consultative Group (IVACG) mendefinisikan gangguan defisiensi vitamin A sebagai masalah kesehatan dan fisiologis yang diakibatkan oleh kekurangan vitamin A (Gibson 2005). Menurut West (2002), terdapat lebih dari 127 juta anak di dunia mengalami ketidakcukupan asupan vitamin A. KVA dapat menyebabkan kebutaan, mengurangi daya tahan tubuh sehingga mudah terserang infeksi dan memicu mortalitas pada anak-anak. Masalah KVA dapat dicegah salah satunya dengan fortifikasi vitamin A ke dalam makanan atau dengan penambahan karoten sebagai prekursor vitamin A ke dalam makanan. Provitamin A (terutama β-karoten) yang banyak terdapat pada pangan nabati dapat menjadi salah satu alternatif. Wortel merupakan salah satu pangan alami sumber β-karoten yang potensial. Rahayu (2009) telah mengembangkan mi instan dengan penambahan tepung wortel yang dapat menjadi sumber vitamin A (>15% AKG) yang baik bagi anak usia 4-5 tahun. Tujuan umum dari penelitian ini adalah mengkaji pengaruh pemberian mi instan wortel terhadap peningkatan kadar retinol serum dan respon imun tubuh (kadar IgG serum) anak sekolah dasar usia 7-9 tahun. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemberian mi instan wortel terhadap peningkatan kadar retinol serum darah dan respon imun (kadar IgG serum) sampel, menganalisis hubungan antara kadar retinol serum dengan respon imun (IgG) sampel, menganalisis pengaruh pemberian mi instan wortel terhadap status gizi sampel, dan menganalisis hubungan antara respon imun (IgG) dengan status kesehatan (morbiditas) sampel. Penelitian ini menggunakan desain Quasy Experimental (eksperimental semu). Lokasi penelitian bertempat di SDN Angsana I, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor. Penelitian berlangsung selama 5 bulan (April-Agustus 2010) dan intervensi (pemberian mi) dilakukan selama 2 bulan (Juni-Agustus 2010). Sampel dari populasi penelitian dipilih berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Penelitian ini telah mendapatkan persetujuan dari komisi etik Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Penelitian terdiri dari dua tahapan, yaitu penyiapan mi instan wortel dan uji efikasi pemberian mi terhadap kadar retinol dan IgG serum. Sebanyak 1800 bungkus mi (50 g per sajian) yang terdiri dari 780 bungkus mi instan kontrol (tanpa penambahan wortel) dan 780 bungkus mi instan wortel disiapkan sesuai prosedur yang telah dikembangkan oleh Rahayu (2009). Sampel mengkonsumsi 1 bungkus mi setiap hari selama 2 bulan (62 hari). Rata-rata umur sampel adalah 8 tahun. Sebanyak 31.8% sampel dalam seluruh kelompok intervensi adalah anak ke-2 dan 18.2% sampel termasuk anak ke-1 dalam keluarga. Sebanyak 68.2% sampel berjenis kelamin laki-laki dengan berat badan rata-rata 19 kg. Besar keluarga sampel termasuk dalam kategori keluarga sedang (45.5%) dan tergolong keluarga miskin (72.7%). Orang tua (ayah) sampel pada kelompok intervensi sebagian besar berjenjang pendidikan tamat SD (59.1%) dan sebanyak 50% bekerja sebagai buruh tani.id
dc.language.isoidid
dc.subject.ddcHuman ecologyid
dc.subject.ddcNutrition scienceid
dc.titlePemberian mi instan wortel dan pengaruhnya terhadap peningkatan kadar retinol serum dan respon imun anak sekolah dasar usia 7-9 tahunid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordCarrot instant noodlesid
dc.subject.keywordRetinolid
dc.subject.keywordlgCid
dc.subject.keywordNutritional statusid
dc.subject.keywordMorbidityid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record