dc.description.abstract | Tujuan umum penelitian adalah untuk mengetahui pola konsumsi susu
serta pengaruhnya terhadap status gizi anak keluarga peternak sapi perah.
Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah: (1) Mempelajari karakteristik
sosial ekonomi keluarga peternak sapi perah, (2) Menganalisis preferensi
keluarga peternak sapi perah terhadap susu, (3) Menganalisis frekuensi dan
jumlah konsumsi susu serta pengaruhnya terhadap kecukupan gizi, (4)
Menganalisis status gizi anak keluarga peternak sapi perah, (5) Menganalisis
hubungan konsumsi susu terhadap status gizi anak, (6) Menganalisis faktorfaktor
yang berpengaruh terhadap konsumsi susu dan (7) Menganalisis faktorfaktor
yang berpengaruh terhadap status gizi anak keluarga peternak sapi perah.
Penelitian ini bersifat deskriptif dan menggunakan metode survey dengan
desain Cross Sectional Study. Penelitian ini dilakukan di Desa Cibeureum,
Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor. Penelitian dilaksanakan selama 2 bulan
yaitu dari bulan Januari hingga Februari 2010. Populasi dalam penelitian ini
adalah keluarga peternak yang tinggal di Desa Cibeureum, Kecamatan Cisarua,
Kabupaten Bogor. Kriteria keluarga peternak yang di ambil sebagai contoh
adalah yang memiliki ternak sapi perah sendiri dan sudah berkeluarga. Contoh
yang dipilih sesuai kriterianya sebanyak 30 keluarga. Hubungan antara variabel
yang diteliti dianalisis dengan menggunakan uji korelasi pearson, sedangkan uji
regresi linier digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap konsumsi susu serta status gizi anak keluarga peternak sapi perah.
Rata-rata besar keluarga contoh adalah 4.03±0.999 orang. Sebagian
besar contoh memiliki jumlah keluarga pada kisaran ≤ 4 orang (kecil) dengan
persentase 70%. Berdasarkan uji korelasi pearson tidak ada hubungan yang
nyata antara besar keluarga dengan komsumsi susu (p>0.05). Begitu pula
dengan konsumsi pangan, besar keluarga tidak ada hubungan yang nyata antara
besar keluarga dengan konsumsi pangan (r= -0.189;p>0.05). Sebaran umur
contoh ayah paling banyak tersebar pada umur 41-50 tahun sebesar 46.7%,
sedangkan sebesar 50% sebaran umur contoh ibu tertinggi pada umur 31-40
tahun. Pada sebaran umur contoh anak paling tinggi pada umur 11-20 tahun
sebesar 50.8%. Sebagian besar contoh yang berjenis kelamin laki-laki sebesar
52.1%, sedangkan yang berjenis kelamin perempuan sebesar 47.9%.
Pendapatan per kapita keluarga contoh berkisar antara Rp.50.000 -
Rp.1.333.333 per bulan dengan rata-rata Rp.452.078±347.595 per bulan.
Berdasarkan garis kemiskinan yang ditetapkan BPS Propinsi Jawa Barat (2008)
yaitu di pedesaan Rp.155.367 kapita per bulan. Sebagian besar keluarga contoh
tergolong tidak miskin sebesar 70% dan selebihnya tergolong miskin sebesar
30%. Berdasarkan analisis korelasi pearson bahwa pendapatan keluarga dengan
jumlah sapi perah sangat berhubungan nyata (r=0.486;p<0.01).
Pendidikan ayah terbanyak adalah tamat SD (43.3%), sedangkan tamat
SMA sebesar 26.7%. Pendidikan ibu terbanyak adalah tamat SD (43.3%) dan
tamat SMP (43.3%). Berdasarkan analisis yang telah dilakukan dengan
menggunakan uji korelasi pearson bahwa antara pendidikan orang tua dengan
konsumsi susu menunjukkan tidak ada hubungan yang nyata (p>0.05). Hasil ini
menunjukkan bahwa pendidikan orang tua tidak mempengaruhi konsumsi susu
pada keluarga peternak sapi perah. | id |