Show simple item record

dc.contributor.advisorTanziha, Ikeu
dc.contributor.authorSari, Utami Kemala
dc.date.accessioned2023-10-12T02:21:40Z
dc.date.available2023-10-12T02:21:40Z
dc.date.issued2010
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/126278
dc.description.abstractTujuan umum penelitian adalah untuk mengetahui pola konsumsi susu serta pengaruhnya terhadap status gizi anak keluarga peternak sapi perah. Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah: (1) Mempelajari karakteristik sosial ekonomi keluarga peternak sapi perah, (2) Menganalisis preferensi keluarga peternak sapi perah terhadap susu, (3) Menganalisis frekuensi dan jumlah konsumsi susu serta pengaruhnya terhadap kecukupan gizi, (4) Menganalisis status gizi anak keluarga peternak sapi perah, (5) Menganalisis hubungan konsumsi susu terhadap status gizi anak, (6) Menganalisis faktorfaktor yang berpengaruh terhadap konsumsi susu dan (7) Menganalisis faktorfaktor yang berpengaruh terhadap status gizi anak keluarga peternak sapi perah. Penelitian ini bersifat deskriptif dan menggunakan metode survey dengan desain Cross Sectional Study. Penelitian ini dilakukan di Desa Cibeureum, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor. Penelitian dilaksanakan selama 2 bulan yaitu dari bulan Januari hingga Februari 2010. Populasi dalam penelitian ini adalah keluarga peternak yang tinggal di Desa Cibeureum, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor. Kriteria keluarga peternak yang di ambil sebagai contoh adalah yang memiliki ternak sapi perah sendiri dan sudah berkeluarga. Contoh yang dipilih sesuai kriterianya sebanyak 30 keluarga. Hubungan antara variabel yang diteliti dianalisis dengan menggunakan uji korelasi pearson, sedangkan uji regresi linier digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap konsumsi susu serta status gizi anak keluarga peternak sapi perah. Rata-rata besar keluarga contoh adalah 4.03±0.999 orang. Sebagian besar contoh memiliki jumlah keluarga pada kisaran ≤ 4 orang (kecil) dengan persentase 70%. Berdasarkan uji korelasi pearson tidak ada hubungan yang nyata antara besar keluarga dengan komsumsi susu (p>0.05). Begitu pula dengan konsumsi pangan, besar keluarga tidak ada hubungan yang nyata antara besar keluarga dengan konsumsi pangan (r= -0.189;p>0.05). Sebaran umur contoh ayah paling banyak tersebar pada umur 41-50 tahun sebesar 46.7%, sedangkan sebesar 50% sebaran umur contoh ibu tertinggi pada umur 31-40 tahun. Pada sebaran umur contoh anak paling tinggi pada umur 11-20 tahun sebesar 50.8%. Sebagian besar contoh yang berjenis kelamin laki-laki sebesar 52.1%, sedangkan yang berjenis kelamin perempuan sebesar 47.9%. Pendapatan per kapita keluarga contoh berkisar antara Rp.50.000 - Rp.1.333.333 per bulan dengan rata-rata Rp.452.078±347.595 per bulan. Berdasarkan garis kemiskinan yang ditetapkan BPS Propinsi Jawa Barat (2008) yaitu di pedesaan Rp.155.367 kapita per bulan. Sebagian besar keluarga contoh tergolong tidak miskin sebesar 70% dan selebihnya tergolong miskin sebesar 30%. Berdasarkan analisis korelasi pearson bahwa pendapatan keluarga dengan jumlah sapi perah sangat berhubungan nyata (r=0.486;p<0.01). Pendidikan ayah terbanyak adalah tamat SD (43.3%), sedangkan tamat SMA sebesar 26.7%. Pendidikan ibu terbanyak adalah tamat SD (43.3%) dan tamat SMP (43.3%). Berdasarkan analisis yang telah dilakukan dengan menggunakan uji korelasi pearson bahwa antara pendidikan orang tua dengan konsumsi susu menunjukkan tidak ada hubungan yang nyata (p>0.05). Hasil ini menunjukkan bahwa pendidikan orang tua tidak mempengaruhi konsumsi susu pada keluarga peternak sapi perah.id
dc.language.isoidid
dc.subject.ddcHuman ecologyid
dc.subject.ddcNutrition scienceid
dc.titlePola konsumsi susu serta pengaruhnya terhadap status gizi anak keluarga peternak sapi perahid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordMilk consumptionid
dc.subject.keywordNutritional statusid
dc.subject.keywordDairy farmers familiesid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record