dc.description.abstract | Modifikasi pada pati garut baik melalui modifikasi fisik, kimia, ataupun enzimatis merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kadar pati resisten. Pati resisten atau biasa disebut RS adalah bagian dari pati yang tidak dapat dicerna oleh enzim usus halus sehingga akan lolos sampai ke usus besar. Pati garut seperti pati pada umumnya memiliki kadar pati resisten yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi karakter fisik (warna, daya serap air dan minyak, dan kekuatan gel) dan profil short chain fatty acid (SCFA) dari pati garut yang dimodifikasi dengan perlakuan hidrolisis asam (HA), hidrolisis asam dan heat moisture treatment (HAHMT), hidrolisis asam dan autoclaving-cooling (HAAC), hidrolisis asam, autoclaving-cooling, dan heat moisture treatment (HAACHMT), hidrolisis asam, debranching, dan autoclaving-cooling (HADAC), serta kombinasi proses hidrolisis asam, debranching, autoclaving-cooling, dan heat moisture treatment (HADACHMT). Penelitian ini menunjukkan bahwa semua sampel pati garut modifikasi tersebut mengalami perubahan karakter fisik. Warna pati garut pada semua modifikasi mengalami perubahan yang signifikan. Perubahan paling signifikan terdapat pada pati HADACHMT dengan nilai L sebesar 61.44, nilai a sebesar 4.16, dan nilai b sebesar 14.08 dibandingkan dengan pati garut dengan nilai L sebesar 89.45, nilai a sebesar 0.92, dan nilai b sebesar 8.09. Daya serap air paling tinggi terdapat pada pati HAAC (3.45 g/g) dan daya serap minyak paling tinggi terdapat pada pati HADAC (1.28 g/g). Kekuatan gel paling tinggi terdapat pada pati HA (422.77 g). Berdasarkan hasil evaluasi profil SCFA pati garut modifikasi, asam asetat merupakan hasil utama dengan jumlah yang paling tinggi (59.78-65.39 mM), diikuti oleh asam propionat (0.35-1.57 mM) dan asam butirat (0.25-0.58 mM). | id |