Efektivitas Media Promosi Poster ”Pesan Keamanan Pangan” Dari Badan Pom Ri
Abstract
Keamanan pangan menjadi isu hangat seiring dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Rendahnya tingkat kesadaran masyarakat terhadap keamanan pangan menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah, produsen dan konsumen, karena itu upaya penyebarluasan informasi tentang keamanan pangan perlu mendapatkan dukungan dari berbagai pihak. Perlu dilakukan proses edukasi secara terus menerus dan berkelanjutan kepada masyarakat agar informasi tentang keamanan pangan ini bisa tersebar ke seluruh pelosok tanah air. Program Promosi Keamanan Pangan dimaksudkan agar cakupan penyebarluasan informasi dapat lebih luas dan menjangkau setiap golongan masyarakat. Dalam melaksanakan atau melakukan penyebarluasan informasi dan edukasi keamanan produk pangan perlu memperhatikan metode, media, komponen yang ada di masyarakat dan kelompok sasaran yang dituju agar informasi yang disampaikan dapat dimengerti dan diterima dengan jelas. Skripsi ini membahas tentang kegiatan magang yang dilakukan selama empat bulan di Badan POM RI dan Penelitian survei efektivitas media promosi poster “Pesan Keamanan Pangan”. Kegiatan magang dilakukan dengan pengumpulan dan pembuatan materi promosi keamanan pangan, identifikasi alamat kantor media massa, pembuatan poster percakapan dalam bentuk kartun untuk sasaran audience anak-anak, melaksanakan survei poster di Supermarket Jakarta, mengkoordinir penyebaran poster kepada himpunan dan senat mahasiswa Teknologi Pangan serta pembuatan konsep software untuk melacak penyebaran poster. Untuk melakukan survei, sebelumnya dilakukan pengambilan data sekunder berupa jumlah penduduk Kota dan Kabupaten Bogor, jumlah mahasiswa IPB serta jumlah pusat perbelanjaan dan rumah makan yang ada di kota Bogor. Kemudian dilakukan penyebaran poster di daerah lingkar kampus IPB, lima supermarket, tiga restaurant franchise dan satu toko kimia di Bogor. Latar belakang dipilihnya lokasi diatas karena di daerah lingkar kampus IPB banyak mahasiswa pendatang, ditunjang data tahun 2001 bahwa daerah lingkar kampus IPB masih rendah kondisi sanitasinya. Sedangkan latar belakang dipilihnya lokasi supermarket dan rumah makan karena banyak dikunjungi orang sehingga tujuan market share poster keamanan pangan bisa tercapai. Data primer didapat dengan pengamatan langsung di lapangan dan pengisian kuesioner. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive dan bersifat acidental sampling. Data yang dihasilkan dalam penelitian berupa data kualitatif dan data kuantitatif. Teknik statistik Nonparametris yang digunakan untuk menguji hipotesa penelitian dan menganalisa data adalah Chi Kuadrat dan koefisien kontingensi, dilanjutkan dengan uji korelasi Spearment bagi hubungan yang mempunyai nilai koefisien kontingensi agak kuat. Responden berjumlah 160 orang, 70% adalah mahasiswa, sebanyak 56% usia responden antara 20-25 tahun, sebanyak 68.8% responden mempunyai tingkat pendidikan lulusan sekolah lanjutan/sederajat, tingkat pengeluaran perbulan responden terbesar adalah kurang dari 1.5 juta sebanyak 77.5% dan jenis kelamin responden 59% adalah wanita. Sebanyak 79% responden telah mengetahui tugas Badan POM RI untuk mempromosikan keamanan pangan, 75% mengetahui poster dikeluarkan Badan POM RI. Sejumlah 44% responden menyatakan ilustrasi bisa menarik mereka untuk tahu lebih banyak tentang isi keseluruhan poster, 49% menyatakan jenis tulisan yang digunakan menarik dan bisa dilihat dengan jelas, 56% menyatakan isi pesan menarik karena tema yang diangkat cukup dekat dengan masalah keseharian dan 52% menyatakan bahwa susunan/tata bahasa poster bisa dipahami. Sebanyak 56% responden meyakini bahwa pesan yang tertulis adalah benar, akan tetapi belum bisa melaksanakannya dengan alasan terbesar adalah karena kondisi tempat dimana mereka biasanya membeli pangan/bahan pangan yang tidak memungkinkan. Sebanyak 61% menyatakan bahwa keamanan pangan sangat penting karena menyangkut kualitas generasi muda dan masa depan bangsa karena itu sebanyak 91% responden akan menyampaikan pesan yang dibacanya kepada orang lain. Mereka memilih cara promosi yang sebaiknya dilakukan adalah dengan secara terus menerus melakukan publikasi melalui media massa. Saran responden untuk poster adalah adanya penambahan jumlah dan dilakukan publikasi di tempat-tempat umum seperti stasiun, terminal, rumah sakit, pusat perbelanjaan, rumah makan dan lain sebagainya. Pengukuran efektivitas dilakukan berdasarkan sikap responden terhadap keberadaan poster. Poster dapat dianggap sebagai suatu produk sedangkan responden adalah konsumen yang akan bertindak dengan adanya produk berupa poster. Intensi perilaku merupakan gambaran lebih nyata dari sikap, dan lebih mudah untuk memprediksikan perilaku responden. Berdasarkan hasil survei efektivitas, diambil kesimpulan faktor yang paling berpengaruh terhadap kesadaran responden untuk merubah sikap dan tindakan setelah mendapatkan informasi mengenai pesan keamanan pangan adalah berdasarkan golongan ekonominya, baru kemudian dipengaruhi oleh jenis pekerjaan dan usia mereka. Kategori jenis kelamin tidak berpengaruh secara signifikan dengan sikap, sedangkan tingkat pendidikan saling bergantung namun demikian sifatnya lemah. Untuk perbaikan dimasa yang akan datang, perlu dilakukan segmentasi penerima pesan berdasarkan golongan ekonomi dan tetap melakukan semua kegiatan sesuai dengan strategi promosi, termasuk peningkatan publikasi melalui media massa. Selain itu kerjasama dengan mahasiswa yang dapat dimanfaatkan sebagai pelaksana teknis dalam mempromosikan keamanan pangan perlu ditingkatkan. Adanya pendekatan personal (mekanisme lobby) dengan pimpinan perusahaan swasta atau BUMN lain, serta memperluas keanggotaan Jejaring Promosi kepada agency iklan. Kerjasama dengan majalah anak-anak dapat dilakukan dengan pengisi rubrik/kolom di majalah berupa cerita seri bergambar. Kerjasama dengan Lembaga Swadaya Masyarakat yang berbasis sosial kemasyarakatan dapat dilakukan untuk memperluas penyebaran pesan keamanan pangan di masyarakat.