dc.description.abstract | Tujuan umum penelitian ini adalah mengkaji hubungan antara merokok
dengan status gizi remaja STM. Adapun tujuan khusus penelitian ini adalah:
mengidentifikasi karakteristik sampel, mengkaji intensitas merokok sampel,
mengkaji tingkat konsumsi energi dan vitamin C sampel, mengkaji status gizi
sampel, membandingkan tingkat konsumsi energi dan vitamin C serta status gizi
antara sampel perokok dan non perokok, menganalisis keterkaitan antara
intensitas merokok sampel dengan tingkat konsumsi energi dan vitamin C,
menganalisis hubungan antara intensitas merokok sampel dengan status gizi.
Desain penelitian ini adalah cross sectional dan dilaksanakan di STM
Mekanika Bogor, Jawa Barat. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November
sampai Desember 2009. Sampel pada penelitian ini adalah siswa STM Mekanika
Bogor. Sampel penelitian ini diambil secara purposive dengan kriteria sebagai
berikut: berjenis kelamin laki-laki, perokok dan non perokok, tidak sedang sakit,
dan bersedia diwawancarai. Jumlah sampel yang dipilih adalah semua siswa
STM Mekanika Bogor yang memenuhi kriteria yang ditentukan. Jumlah sampel
yang diperoleh adalah 47 sampel perokok dan 46 sampel non perokok. Namun,
sampel yang diteliti adalah 30 sampel perokok dan 30 sampel non perokok
setelah ditelusuri dan dilengkapi data-data yang kurang lengkap.Dari seluruh sampel perokok terdapat 9 orang sampel (30%) yang
berstatus gizi underweight, 15 orang sampel (50%) berstatus gizi normal, 3 orang
sampel (10%) berstatus gizi at risk, dan 3 orang sampel (10%) berstatus gizi
obesitas I. Namun, dari seluruh sampel non perokok terdapat 19 orang sampel
(63,3%) yang berstatus gizi underweight, 8 orang sampel (26,7%) yang berstatus
gizi normal, dan 3 orang sampel (10%) yang berstatus gizi at risk.
Hasil uji korelasi Pearson menunjukkan hubungan signifikan dan negatif
antara jumlah rokok yang dikonsumsi sampel dengan konsumsi energi (p < 0,01).
Namun, tidak terdapat hubungan yang nyata antara jumlah rokok yang
dikonsumsi dan konsumsi vitamin C (p > 0,05). Selain itu, tidak terdapat
hubungan yang nyata antara jumlah rokok yang dikonsumsi dan status gizi (IMT)
sampel (p > 0,05). | id |