Show simple item record

dc.contributor.advisorRiyadi, Hadi
dc.contributor.authorPutri, Regina Octavia Margani
dc.date.accessioned2023-08-21T07:06:20Z
dc.date.available2023-08-21T07:06:20Z
dc.date.issued2023
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/124127
dc.description.abstractRemaja putri mengalami perkembangan biologis ditandai dengan menstruasi yang dapat menyebabkan berbagai masalah termasuk dismenorea. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan kebiasaan makan, aktivitas fisik, dan kebiasaan olahraga dengan kejadian dismenorea pada remaja putri di Kota Pariaman. Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2022 di SMAN 1 Kota Pariaman pada 94 orang subjek dengan desain cross-sectional study. Subjek dipilih secara purposive dengan pengumpulan data primer melalui kuesioner dan wawancara. Tingkat kecukupan zat gizi energi (33%) dan lemak (52,1%) masih tergolong defisit berat, sedangkan tingkat kecukupan zat gizi protein (36,2%) dan karbohidrat (29,8%) tergolong berlebih. Sementara itu, tingkat kecukupan zat gizi mikro yaitu kalsium (56,4%), zat besi (92,6%), dan vitamin C (70,2%) sudah tergolong dalam kategori cukup. Aktivitas fisik sebagian besar subjek tergolong dalam kategori sedang (64,9%). Sebanyak 46,8% subjek sering berolahraga dengan frekuensi 1 kali seminggu (40,9%). Sebagian besar durasi olahraga subjek sudah tergolong cukup (63,6%). Hasil analisis menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat kecukupan energi, lemak, karbohidrat, kalsium, zat besi, dan vitamin c, aktivitas fisik, dan kebiasaan olahraga dengan kejadian dismenorea (p>0,05). Namun, tingkat kecukupan protein dengan kejadian dismenorea menunjukkan hubungan yang signifikan (p=0,027).id
dc.description.abstractFemale adolescent experience biological development marked by menstruation which can cause various problems including dysmenorrhea. This study aims to analyze the relationship between eating habits, physical activity, and exercise habits with the incidence of dysmenorrhea in female adolescent at Pariaman City. The research was conducted in Desember 2022 at SMAN 1 Pariaman City on 94 subjects with a cross-sectional study design. Subjects were selected purposively by collecting primary data through questionnaires and interview. Adequacy levels of energy (33%) and fat (52,1%) are still classified as severe deficits, while protein (36,2%) and carbohydrates (29,8%) are classified as excess. Meanwhile, the level of adequacy of micronutrients, namely calcium (56,4%), iron (92,6%), and vitamin c (70,2%) was classified as sufficient. The physical activity of most of the subjects was in the moderate category (64,9%). As many as 46,8% of subjects often exercise with a frequency of 1 time a week (40,9%). Most of the subject’s exercise duration were classified as sufficient (63,6%). The results of the analysis showed that there was no significant relationship between the level of adequacy of energy, fat, carbohydrates, calcium, iron, and vitamin C, physical activity, and exercise habits with the incidence of dysmenorrhea (p> 0,05). However, the level of protein adequacy with the incidence of dysmenorrhea showed a significant relationship (p=0,027).id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleHubungan Kebiasaan Makan, Aktivitas Fisik, dan Kebiasaan Olahraga dengan Kejadian Dismenorea pada Remaja Putri di Kota Pariamanid
dc.title.alternativeThe Relationship between Eating Habits, Physical Activity, and Exercise Habits with The Incidence of Dysmenorrhea in Female Adolescent at Pariaman Cityid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keyworddysmenorrheaid
dc.subject.keywordeating habitsid
dc.subject.keywordexercise habitsid
dc.subject.keywordfemale adolescentid
dc.subject.keywordphysical activityid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record