Show simple item record

dc.contributor.advisorDwiriani, Cesilia Meti
dc.contributor.authorWinanti, Mitha
dc.date.accessioned2023-08-12T05:44:43Z
dc.date.available2023-08-12T05:44:43Z
dc.date.issued2023
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/123794
dc.description.abstractPernikahan usia dini diartikan sebagai pernikahan formal atau tidak formal pada usia dibawah 19 tahun. Kehamilan usia remaja beresiko mengalami kekurangan zat gizi dan gangguan pertumbuhan yang menyebabkan bayi/ stunting. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan usia menikah dini dengan status gizi batita 6-36 bulan di Kecamatan Tanjung Kabupaten Brebes. Penelitian ini dilakukan pada Mei-Juni 2023 menggunakan desain cross sectional, melibatkan 64 subjek yang dipilih acak dan terbagi dalam kelompok menikah dini dan menikah ideal. Data primer diperoleh melalui wawancara dan pengisian kuesioner berupa data karakteristik ibu dan batita, pengetahuan gizi, riwayat pemberian ASI, dan konsumsi pangan batita. Data berat dan tinggi badan batita diperoleh melalui pengukuran langsung. Hasil uji beda menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan (p>0,05) karakteristik ibu dan batita, pengetahuan gizi, riwayat ASI dan MP-ASI, keragaman konsumsi, tingkat kecukupan energi dan zat gizi, serta status gizi pada kelompok ibu menikah ideal dan menikah dini. Hasil uji korelasi menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan signifikan (p>0,05) antara usia menikah dengan pengetahuan gizi ibu, riwayat pemberian ASI dan MP-ASI, dan status gizi batita, namun terdapat hubungan signifikan (p<0,05) antara usia menikah dengan keragaman konsumsi pangan, serta tingkat kecukupan energi dan lemak.id
dc.description.abstractEarly marriage is defined as formal or informal marriage under age of 19 years. Teenage pregnancies are at risk of deficiencies nutrition and growth disorders that cause stunted babies/toddlers. This study analyzes the correlation between early marriage age and the nutritional status of toddlers 6-36 months in Tanjung Sub-district, Brebes District. This research was conducted in May-June 2023 using a cross-sectional design, involving 64 subjects randomly selected and divided into early and ideal marriage groups. Primary data was obtained by interviews and questionnaires, the data are mother’s and toddler’s characteristics, nutritional knowledge, history of breastfeeding, and toddler’s food consumption. Toddler weight and height data were obtained by direct measurements. The results of the different tests showed no significant difference (p>0.05) in mother’s and toddler’s characteristics, nutritional knowledge, history of breastfeeding and MP-ASI, diversity of consumption, level of energy and nutrient adequacy, and nutritional status in two group. The results of the correlation test showed that there was no significant correlation (p>0.05) between age of marriage with mother's nutritional knowledge, history of breastfeeding and MP-ASI, and toddler’s nutritional status, but there was significant correlation (p<0.05) between age married with the diversity of food consumption, and adequacy level of energy and fat.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleHubungan Usia Menikah Dini dengan Status Gizi Batita 6-36 Bulan Di Kecamatan Tanjung, Kabupaten Brebesid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordtoodlers aged 6-36 monthsid
dc.subject.keywordfood diversityid
dc.subject.keywordearly and ideal marriage groupid
dc.subject.keywordenergy and nutrient adequacyid
dc.subject.keywordnutritional statusid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record