Studi Karakteristik Fisikokimia Dan Kapasitas Antioksidan Tepung Tempe Kacang Komak (Lablab Purpureus (L.) Sweet)
Abstract
Kedelai merupakan biji-bijian yang memiliki banyak manfaat dan khasiat terhadap kesehatan manusia. Keistimewaan tersebut menjadikan permintaan konsumen terhadap kedelai sangat tinggi, sedangkan produksi dalam negeri masih rendah. Untuk memenuhi permintaan tersebut, pemerintah melakukan impor kedelai dalam jumlah besar. Oleh karena itu, diperlukan eksplorasi terhadap kacang-kacangan lain sebagai alternatif pengganti kedelai yang salah satunya adalah kacang komak. Penelitian ini bertujuan mengetahui karakteristik fisikokimia, nutrisi, dan kapasitas antioksidan tepung tempe kacang komak (Lablab purpureus (L.) Sweet) serta potensi tempe kacang komak sebagai pangan fungsional. Penelitian ini terdiri atas penelitian pendahuluan meliputi pembuatan tempe dan tepung tempe kacang komak dan penelitian utama meliputi analisis proksimat, analisis sifat fisik, analisis komponen karbohidrat, dan analisis kapasitas antioksidan tepung tempe kacang komak. Hasil analisis proksimat tepung tempe kacang komak menunjukkan kadar protein sebesar 30.62%, lemak 0.97%, karbohidrat 67.43%, air 9.43%, dan abu 0.98%; sedangkan hasil analisis proksimat tepung kacang komak sebagai kontrol yaitu kadar protein sebesar 21.81%, lemak 0.64%, karbohidrat 73.33%, air 13.06%, dan abu 4.05%. Kadar lemak dan protein tepung tempe kacang komak lebih tinggi daripada tepung kacang komak (p< 0.05). Sedangkan kadar karbohidrat, air, dan abu tepung tempe kacang komak lebih rendah daripada tepung kacang komak (p< 0.05). Tepung tempe kacang komak mengandung 5.03% pati, 10.54% serat kasar, 21.27% serat pangan (17.87% serat pangan tidak larut dan 3.90% serat pangan terlarut), dan 22.10% pati resisten. Sedangkan tepung kacang komak mengandung 14.79% pati, 15.85% serat kasar, 27.20% serat pangan (23.30% serat pangan tidak larut dan 3.90% serat pangan terlarut), dan 10.32% pati resisten. Kadar pati dan serat pangan mengalami penurunan karena proses pengolahan kacang komak menjadi tempe. Proses pengolahan kacang komak menjadi tempe juga dapat meningkatkan nilai pati resisten. Hasil analisis sifat fisik tepung tempe kacang komak meliputi derajat kecerahan (nilai L) sebesar 74.34, derajat putih sebesar 61.38%, Indeks Penyerapan Air (IPA) sebesar 4.31 g gel/g padatan, Indeks Kelarutan Air (IKA) sebesar 0.02 g/ml, aktivitas air (aw) sebesar 0.46, dan densitas kamba sebesar 0.76 g/ml. Sedangkan hasil analisis sifat fisik tepung kacang komak (sebagai kontrol) meliputi derajat kecerahan (nilai L) sebesar 83.44, derajat putih 98.45%, IPA sebesar 3.55 g gel/g padatan, IKA sebesar 0.02 g/ml, aw sebesar 0.58, dan densitas kamba 0.77 g/ml. Nilai L, aw, dan derajat putih tepung tempe kacang komak lebih rendah daripada tepung kacang komak. Sedangkan nilai IPA tepung tempe kacang komak lebih tinggi daripada tepung kacang komak. Nilai IKA dan densitas kamba tepung tempe kacang komak tidak berbeda nyata dari tepung kacang komak (p< 0.05). Hasil pengukuran kapasitas antioksidan dengan metode DPPH tepung tempe kacang komak adalah ekstrak air sebesar 964.50, etil asetat sebesar 143.00, dan kloroform-metanol sebesar 530.20 AEAC. Sedangkan hasil pengukuran pada tepung kacang komak yaitu ekstrak air sebesar 206.70, etil asetat sebesar 109.20 dan kloroform-metanol sebesar 28.60 AEAC. Tepung tempe kacang komak memiliki kapasitas antioksidan yang lebih tinggi daripada tepung kacang komak pada ketiga ekstrak (p< 0.05). Hasil pengukuran kapasitas antioksidan dengan metode kemampuan mereduksi (metode Baku) dari tepung tempe kacang komak adalah ekstrak air sebesar 0.52, etil asetat sebesar 0.27, dan kloroform-metanol sebesar 0.31. Hasil pengukuran pada tepung kacang komak adalah ekstrak air sebesar 0.31, ekstrak etil asetat sebesar 0.19, dan ekstrak kloroform sebesar 0.20. Kapasitas antioksidan tepung tempe kacang komak lebih tinggi dibandingkan tepung kacang komak (p< 0.05) pada ketiga ekstrak. Hasil pengukuran kadar total fenol tepung tempe kacang komak adalah ekstrak air sebesar 3251.10 ppm, ekstrak etil asetat sebesar 1223.33 ppm, dan ekstrak kloroform-metanol sebesar 3174.21 ppm. Sedangkan hasil pengukuran total fenol pada tepung kacang komak adalah ekstrak air sebesar 502.95 ppm, ekstrak etil asetat sebesar 801.91 ppm, dan ekstrak kloroform-metanol sebesar 673.33 ppm. Total fenol tepung tempe kacang komak lebih tinggi dibandingkan tepung kacang komak (p< 0.05) pada ketiga ekstrak. Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa tepung tempe kacang komak memiliki karakteristik fisikokimia dan kapasitas antioksidan yang dapat berfungsi sebagai pangan fungsional, yaitu kandungan komponen fenolik yang cukup tinggi.