Formulasi Kwetiau dengan Penambahan Tepung Kepala Ikan Lele sebagai Makanan Sumber Kalsium bagi Remaja Putri
Abstract
Masa remaja merupakan masa terjadinya pertumbuhan cepat dan puncak pertumbuhan massa tulang sehingga remaja membutuhkan asupan gizi yang lebih, salah satunya kalsium. Kwetiau merupakan salah satu jenis mie berbahan dasar tepung beras yang cukup diminati oleh masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan formula kwetiau dengan penambahan tepung kepala ikan lele sebagai makanan sumber kalsium bagi remaja putri. Penelitian ini terdiri dari empat formula dan menggunakan Rancangan Acak Faktorial (RAF) dengan dua faktor yaitu penambahan jenis tepung (tapioka/maizena) dan penambahan tepung kepala ikan lele (0% dan 7,5%). Berdasarkan hasil uji organoleptik dan analisis kandungan gizi, F2 ditetapkan sebagai formula terpilih yaitu kwetiau dengan penambahan tepung tapioka dan tepung kepala ikan lele (7,5%) yang mengandung air 65,81%, abu 1,66%, protein 3,13%, lemak 2,27%, karbohidrat 27,14%, dan kalsium 215,82 mg/100 g. Satu takaran saji kwetiau (F2) dapat memenuhi 8,4%−8,6% Angka Kecukupan Gizi (AKG) remaja putri usia 13−18 tahun dan dapat memenuhi syarat untuk klaim sumber kalsium. Adolescence is a period of growth spurts and peak bone mass growth, so adolescents need more nutritional intake, one of which is calcium. Kwetiau is one type of rice flour-based noodle that is quite in demand by the public. This study aimed to develop a formula for kwetiau with the addition of catfish head flour as a food source of calcium for adolescent girls. This study consisted of four formulas and used a factorial randomized design (RAF) with two factors that were the addition of flour (tapioca/maizena) and the addition of catfish head flour (0% and 7,5%). Based on the results of the organoleptic tests and analysis of nutritional content, F2 was determined as the selected formula is kwetiau with the addition of tapioca flour and catfish head flour (7,5%) containing 65,81% water, 1,66% ash, 3,13% protein, 2,27% fat, 27,14% carbohydrates, and 215,82 mg/100 g calcium. One serving of kwetiau (F2) can sufficiently 8,4%−8,6% of the Nutritional Adequacy Ratio (RDA) for adolescent girls aged 13−18 years and can qualify for a calcium source claim.
Collections
- UT - Nutrition Science [2990]