Show simple item record

dc.contributor.advisorIndrasti, Dias
dc.contributor.advisorGiriwono, Puspo Edi
dc.contributor.authorTampubolon, Jhon Christian
dc.date.accessioned2023-01-17T06:26:06Z
dc.date.available2023-01-17T06:26:06Z
dc.date.issued2022
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/116091
dc.description.abstractSagu berpotensi dijadikan pangan alternatif sumber karbohidrat dalam diversifikasi pangan karena kandungan karbohidratnya yang lebih tinggi daripada beras. Konsumsi beras yang semakin meningkat setiap tahunnya, namun hasil produksinya yang semakin menurun, maka diperlukan diversifikasi pangan untuk mengurangi ketergantungan terhadap beras, dengan contoh pangannya ialah sagu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola konsumsi sagu dan kontribusinya terhadap asupan karbohidrat di Indonesia. Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah survei dengan metode Semi Quantitative Food Frequency Questionnaire (SQ-FFQ). Survei disebarkan di seluruh provinsi di Indonesia. Papeda merupakan olahan sagu yang paling banyak dikonsumsi sebagai makanan pokok dan selingan, dengan rata-rata konsumsi masing-masing sebesar 3,20 g/kapita/hari dan 2,09 g/kapita/hari. Provinsi yang memiliki rata-rata konsumsi sagu tertinggi ialah Papua Barat, Papua, dan Maluku dengan rata-rata konsumsi masing-masing sebesar 66,94 g/kapita/hari, 37,61 g/kapita/hari, dan 26,79 g/kapita/hari. Hal ini berbeda dengan data produksi nasional sagu, dimana yang tertinggi ialah Riau, dikarenakan sagu di Riau diekspor ke daerah maupun negara lain sehingga konsumsinya masih lebih kecil. Rata-rata konsumsi sagu sebagai maknan pokok dan selingan masing-masing ialah sebesar 5,02 g/kapita/hari dan 4,21 g/kapita/hari. Hal ini menandakan bahwa sagu lebih banyak dikonsumsi sebagai makanan pokok. Kontribusi karbohidrat sagu secara keseluruhan ialah sebesar 2,40%. Kontribusi karbohidrat sagu di provinsi Papua Barat, Papua, dan Maluku ialah masing-masing sebesar 17,45%; 9,80%; dan 6,98%. Hasil tersebut didapatkan dengan memakai acuan angka kecukupan karbohidrat sebesar 325 g/kapita/hari dan jumlah karbohidrat sagu per 100 g yang sebesar 84,7 g.id
dc.description.abstractSago has the potential to be used as an alternative source of carbohydrates in food diversification because of its higher carbohydrate content than rice. Consumption of rice is increasing every year, but production is decreasing, so food diversification is needed to reduce dependence on rice, with an example of food being sago. This study aims to analyze sago consumption patterns and their contribution to carbohydrate intake in Indonesia. The data collection technique used was a survey using the Semi Quantitative Food Frequency Questionnaire (SQFFQ) method. The survey was distributed in all provinces in Indonesia. Papeda is the most widely consumed processed sago as a staple food and as a snack, with an average consumption of 3.20 g/capita/day and 2.09 g/capita/day, respectively. Provinces with the highest average consumption of sago are West Papua, Papua, and Maluku with an average consumption of 66.94 g/capita/day, 37.61 g/capita/day, and 26.79 g/capita/day, respectively. This is different from data on national sago production, where the highest is Riau, because sago in Riau is exported to other regions and countries so consumption is still smaller. The average consumption of sago as a staple food and a snack is 5.02 g/capita/day and 4.21 g/capita/day, respectively. This indicates that more sago is consumed as a staple food. The overall contribution of sago carbohydrates is 2.40%. The contribution of sago carbohydrates in the provinces of West Papua, Papua and Maluku is 17.45% respectively; 9.80%; and 6.98%. These results were obtained using the carbohydrate adequacy ratio of 325 g/capita/day and the amount of sago carbohydrates per 100 g of 84.7 gid
dc.description.sponsorshipSEAFAST Center LPPM IPBid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePola Konsumsi Olahan Sagu dan Kontribusinya Terhadap Asupan Karbohidrat di Indonesiaid
dc.title.alternativeConsumption Patterns of Processed Sago and Its Contribution to Carbohydrate Intake in Indonesiaid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordcarbohdyratesid
dc.subject.keywordfood diversificationid
dc.subject.keywordsagoid
dc.subject.keywordsnack foodid
dc.subject.keywordstaple foodid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record