Show simple item record

dc.contributor.advisorBriawan, Dodik
dc.contributor.authorHidayah, Yuseph Saeful
dc.date.accessioned2022-12-13T23:40:43Z
dc.date.available2022-12-13T23:40:43Z
dc.date.issued2022-12
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/115531
dc.description.abstractKacang-kacangan dapat berpotensi menjadi salah satu sumber protein berkualitas karena mengandung proporsi lemak tidak jenuh yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konsumsi kacang-kacangan penduduk Indonesia usia 19 hingga 55 tahun berdasarkan hasil Survei Konsumsi Makanan Individu (SKMI) dari rangkaian Studi Diet Total (SDT) 2014. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan total subjek sebesar 78.376 orang. Uji independent sampel t-test digunakan untuk melihat perbedaan konsumsi kacang-kacangan, asupan energi dan protein serta kontribusinya dengan karakteristik individu. Konsumsi kelompok kacang-kacangan yang paling banyak dikonsumsi adalah kacang kedelai dan olahan (42,96 g/kap/hari) dengan tingkat partisipasi 81,8% Diikuti dengan konsumsi kacang tanah dan olahan (1,99 g/kap/hari), kacang lainnya dan olahan (0,89 g/kap/hari), dan konsumsi paling rendah adalah biji-bijian dan olahan (0,52 g/kap/hari). Berdasarkan golongan usia, rata-rata asupan energi dan protein dari kacang-kacangan usia 40-55 tahun lebih tinggi dibandingkan usia 19-39 tahun (p<0,05). Rata-rata asupan energi dan protein juga diketahui lebih tinggi pada laki-laki dibandingkan perempuan (p<0,05). Berdasarkan klasifikasi wilayah, rata-rata asupan energi dan tingkat kontribusi kacang-kacangan di perkotaan lebih tinggi dibandingkan di pedesaan.id
dc.description.abstractLegumes can potentially be a source of quality protein because they contain a high proportion of unsaturated fats. This study aims to analyze the consumption of legumes by Indonesian population aged 19 to 55 years old based on the results of the Dietary Assessment of Individual Level (DAIL) from the Total Diet Study (TDS) 2014. The research design applied a descriptive quantitative with a total of 78,376 subjects. Independent sample t-test was applied to analyze differences in consumption of legumes, energy protein intake, and their contribution to subject’s characteristics. Consumption of the most consumed group of legumes was soybeans (42.96 g/cap/day) with a participation rate of 81.8%. Followed by the consumption of peanuts (1.99 g/cap/day), other nuts (0.89 g/cap/day), and the lowest consumption was seeds (0.52 g/cap/day). Based on age group, the average intake of energy and protein from legumes aged 40-55 years old was higher than the subject aged 19-39 years old (p<0.05). The average intake of energy and protein is also to be higher in males than in females (p<0.05). Based on the area classification, the average energy intake and contribution level of nuts in urban are higher than in rural.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleKonsumsi Kacang-kacangan Penduduk Indonesia Usia 19 hingga 55 Tahunid
dc.title.alternativeLegumes Consumption Among Indonesian Population Aged 19 to 55 Years Oldid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordenergi and protein adequacy levelid
dc.subject.keywordlegumes consumptionid
dc.subject.keywordlegumes contribution levelid
dc.subject.keywordprotein consumptionid
dc.subject.keywordTotal Diet Studyid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record