Pembentukan Biofilm oleh Isolat Lokal Bacillus cereus pada Berbagai Jenis Permukaan dan Waktu Inkubasi
Abstract
Biofilm merupakan kumpulan bakteri yang menempel pada matriks terhidrasi
oleh polisakarida ekstraseluler (extracellular polymeric substances) pada berbagai
permukaan. Kemampuan mikroorganisme membentuk biofilm merupakan salah
satu strategi mikroba untuk bertahan dan beradaptasi dengan lingkungan. Secara
umum, semua bakteri mampu membentuk biofilm, salah satunya yaitu Bacillus
cereus. B. cereus merupakan bakteri Gram positif, patogen, dan mampu
membentuk spora. Bakteri ini telah dilaporkan dapat menyebabkan penyakit
bawaan pangan (foodborne disease) dengan gejala penyakit pencernaan, seperti
diare dan muntah-muntah. Pembentukan biofilm dipengaruhi oleh lingkungan,
antara lain jenis permukaan, sifat fisikokimia permukaan (tekstur/kekasaran dan
hidrofobisitas), komposisi dari produk yang diproduksi, jenis sel bakteri, dan waktu
inkubasi. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh jenis permukaan dan waktu
inkubasi terhadap pembentukan biofilm oleh tiga isolat lokal B. cereus.
Pembentukan biofilm dilakukan pada permukaan stainless steel (SS), Polyvinyl
chloride (PVC), dan Polytetrafluoroethylene (PTFE) dalam media TSB dengan
waktu inkubasi 24, 72, dan 120 jam. Secara umum, densitas biofilm B. cereus pada
PVC>PTFE>SS pada semua waktu inkubasi. Biofilm B. cereus dengan densitas
tertinggi (4,7 ± 0,3 log CFU/cm2
) terbentuk pada permukaan PVC dengan waktu
inkubasi 24 jam. Pada semua jenis permukaan, densitas biofilm oleh isolat WM1SJ dan NH1BO1 tertinggi terbentuk pada 72 jam waktu inkubasi dan menurun
sesudahnya, sementara pada isolat LH-10KP1 densitas biofilm tertinggi terbentuk
pada 120 jam waktu inkubasi. Pembentukan biofilm oleh isolat lokal B. cereus
dalam media TSB dipengaruhi oleh jenis permukaan, jenis isolat, dan waktu
inkubasi.