Konsumsi Pangan Hewani dan Kontribusinya terhadap Kecukupan Zat Besi pada Wanita Usia Subur di Indonesia
Date
2022Author
Adha, As Syaffa Amalia
Briawan, Dodik
Sukandar, Dadang
Metadata
Show full item recordAbstract
Periode usia subur merupakan masa yang sangat penting dimana berkaitan
dengan status gizi anak yang baik dimasa mendatang. Namun, Wanita Usia Subur
(WUS) rentan menderita anemia terutama anemia defisiensi zat besi sehingga salah
satu strategi yang dapat dilakukan adalah melalui konsumsi pangan hewani.
Penelitian bertujuan menganalisis konsumsi pangan hewani dan kontribusinya
dalam memenuhi kecukupan zat besi WUS di Indonesia. Data yang digunakan
adalah data sekunder yang berasal dari Survei Konsumsi Makanan Individu (SKMI)
tahun 2014. Unit analisis dalam penelitian ini adalah anggota rumah tangga yang
termasuk WUS usia 15-49 tahun. Secara keseluruhan, urutan rata-rata konsumsi
pangan hewani dari yang terbesar hingga terkecil adalah kelompok ikan, hewan
laut, dan olahan; daging dan olahan; telur dan olahan; susu dan olahan; jeroan dan
olahan. Secara keseluruhan, rata-rata asupan zat besi WUS adalah 3,4±3,6 mg
dengan tingkat kontribusi 19,3%. Jumlah WUS yang mencapai tingkat kecukupan
zat besi ≥77% hanya 2%. Sebagian besar WUS yang memiliki tingkat kontribusi
zat besi dibawah rata-rata (19,3%) yaitu 64,7%. Kontribusi zat besi dari konsumsi
pangan hewani lebih tinggi pada usia 19-49 tahun, lebih tinggi di wilayah
perkotaan, dan lebih tinggi pada status ekonomi teratas. Reproductive age is a crucial period which related to the optimal nutritional
status of children in the future. However, women of reproductive age (WRA) are
prone to anemia, especially iron deficiency anemia, therefore strategy that can be
done is through the consumption of animal food sources. This study aims to analyze
the consumption of animal food sources and its contribution to meet the iron’s
recommended dietary allowances of WRA in Indonesia. The type of data used is
secondary data from the Individual Food Consumption Survey (IFCS) 2014. The
unit of analysis in this study was household members whom was women of
reproductive age (WRA) within 15-49 years old. Overall, the highest to the lowest
average of animal food sources consumed by WRA, consecutively were fish, other
aquatic animals and products; meat and products; eggs and products; milk and
products; offal and products. The average iron intake was 3.4±3.6 mg with the
contribution rate 19.3%. The number of WRA who reached the level of iron
adequacy ≥77% was only 2%. Most of the WRA who have the level of iron
contribution below the average (19.3%) is 64.7%. The contribution of iron from
consumption of animal source foods is higher at the age of 19-49 years, higher in
urban areas, and higher in the top economic status.
Collections
- UT - Nutrition Science [2990]