Show simple item record

dc.contributor.advisorMartianto, Drajat
dc.contributor.authorMachfud, Elmira Fairuz Khilda
dc.date.accessioned2022-09-27T00:16:26Z
dc.date.available2022-09-27T00:16:26Z
dc.date.issued2022
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/114681
dc.description.abstractRumah tangga miskin sebagai kelompok rentan gizi kurang dan rawan pangan perlu diupayakan untuk dapat memenuhi kecukupan gizi. Penelitian bertujuan mengevaluasi kualitas dan kuantitas konsumsi pangan dan mengembangkan model komposisi pangan yang dapat memenuhi kebutuhan gizi dengan biaya yang terjangkau bagi rumah tangga berpendapatan 20% terendah (kuintil 1). Penelitian ini menggunakan data sekunder Susenas 2021. Desain penelitian ini adalah studi deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa pangsa pengeluaran pangan rumah tangga menurun seiring dengan peningkatan kelas pendapatan. Tingkat kecukupan energi, protein, dan skor Pola Pangan Harapan (PPH) meningkat seiring dengan peningkatan kelas pendapatan. Rumah tangga kuintil 1 mengalami kerawanan pangan, defisit energi sedang, dan pola konsumsi kurang beragam. Model optimasi konsumsi pangan menggunakan pemrograman linier dan menghasilkan 4 model. Masing-masing model dapat mencukupi kebutuhan energi dan protein 90-110% AKG serta meningkatkan skor PPH antara 80-97 dengan biaya di bawah pengeluaran aktual yaitu Rp10.649,00-Rp15.756,00. Dengan pemilihan bahan pangan yang tepat dan menggunakan alokasi pengeluaran maksimal sama dengan pengeluaran pangan rumah tangga kuintil 1, kecukupan energi dan protein masih dapat dicapai serta skor PPH masih dapat ditingkatkan.id
dc.description.abstractPoor households as nutritional and food insecure groups need to be pursued to be able to meet nutritional adequacy. This study aims to evaluate the quality and quantity of food consumption and develop a recommendation model for food composition that can meet nutritional needs and affordable for households with the lowest 20% income class (quintile 1). This study used secondary data Susenas 2021. The design of this study is a descriptive study. The results showed that the share of household food expenditure decreased along with the increase in income class. The level of energy sufficiency, protein, and the Desirable Dietary Pattern (DDP) score increased along with the increase in income class. Households in quintile 1 had food insecurity, moderate energy deficit, and less diverse consumption patterns. The food consumption optimization model used linear programming and generated 4 models. Each model could fulfill the energy and protein needs of 90-110% RDA and increase the DDP score 80-97 with costs of Rp10.649,00-Rp15.756,00, which was below the actual expenditure. By selecting the right food and using the expenditure allocation maximum equal to quintile 1 household food expenditure, energy and protein adequacy can still be fulfilled and the DDP score can still be increased.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleOptimalisasi Konsumsi Pangan pada Rumah Tangga Berpendapatan Rendah di DKI Jakartaid
dc.title.alternativeOptimization of Food Consumption Among Low Income Households in DKI Jakartaid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordaffordable food recommendationid
dc.subject.keywordfood consumptionid
dc.subject.keywordlinear programmingid
dc.subject.keywordlow-income householdid
dc.subject.keywordshare of expenditureid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record