Ekstraksi Minyak Ikan dari Jeroan Ikan Air Tawar dan Lemak Perut Ikan Patin serta Uji Invitro Aktivitas Imunostimulan
Date
2022-08-08Author
Madani, Annisa Nur
Suseno, Sugeng Heri
Ramadhan, Wahyu
Metadata
Show full item recordAbstract
Jeroan ikan air tawar sebagai hasil samping industri perikanan umumnya belum dimanfaatkan secara optimal dan dapat diolah menjadi minyak ikan yang kaya akan omega-3 dan omega-6. Kandungan omega-3 dan omega-6 dapat memodulasi respon imun sehingga minyak ikan diduga memiliki aktivitas imunostimulan. Penelitian ini bertujuan mengetahui kandungan asam lemak pada minyak ikan dari jeroan beberapa jenis ikan air tawar dan lemak perut ikan patin serta potensinya sebagai imunostimulan. Produksi minyak ikan dilakukan melelui ekstraksi dengan metode rendering. Pengujian profil asam lemak dilakukan menggunakan komatografi gas dan pengujian aktivitas imunostimulan minyak ikan terhadap proliferasi sel splenosit dilakukan menggunakan uji 3-(4,5-dimetiltiazol-2-il)-2,5-difeniltetrazolium bromida (MTT). Hasil uji menunjukkan bahwa minyak ikan air tawar didominasi oleh asam pentadekanoat dan asam oleat. Minyak ikan patin dan nila dipilih untuk digunakan pada pengujian aktivitas imunostimulan karena tingginya nilai rendemen, asam eikosapentanoat (EPA), asam dokosaheksaenoat (DHA), linoleat dan oleat. Minyak ikan nila dan patin dapat meningkatkan proliferasi sel dan berpotensi sebagai imunostimulan. Freshwater fish viscera as a by-product of the fishing industry are generally not used optimally and can be used as fish oil which is rich in omega-3 and omega-6. The content of omega-3 and omega-6 can modulate the immune response so that fish oil is thought to have immunostimulant activity. This study aims to determine the fatty acid content of fish oil from the viscera of several types of freshwater fish and belly fat of pangasius catfish also its potential as an immunostimulant. Fish oil is carried out using extraction with rendering method. The fatty acid profile was tested using gas chromatography and the imunostimulant activity of fish oil on splenocyte cell proliferation test was performed using the 3-(4,5-dimetiltiazol-2-yl)-2,5-difeniltetrazolium bromide (MTT) assay. The test results showed that freshwater fish oil was dominated by pentadecanoic acid and oleic acid. Pangasius catfish oil and tilapia fish oil were selected for use in the imunostimulant activity test because their high yields, eicosapentaenoic acid (EPA), docosahexaenoic acid (DHA), linoleic acid, and oleic acid. Tilapia fish oil and pangasius catfish oil can increase cell proliferation and have potential as immunostimulants.