Show simple item record

dc.contributor.advisorMuhandri, Tjahja
dc.contributor.advisorGiriwono, Puspo Edi
dc.contributor.authorAzizah, Riza Amri
dc.date.accessioned2022-08-04T08:00:08Z
dc.date.available2022-08-04T08:00:08Z
dc.date.issued2022
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/113188
dc.description.abstractDiversifikasi pangan merupakan program pemerintah Indonesia yang bertujuan meningkatkan konsumsi pangan lokal sumber karbohidrat. Pisang memiliki kandungan karbohidrat yang cukup tinggi dan berpotensi dikembangkan sebagai pangan alternatif pengganti nasi. Informasi terkait budaya serta preferensi konsumsi pisang penduduk Indonesia diperlukan sebagai upaya mendorong peningkatan konsumsi pisang. Tujuan dari penelitian ini adalah memperoleh informasi terkait budaya dan preferensi konsumsi pisang penduduk Indonesia, faktor-faktor yang memengaruhinya serta menentukan jumlah kontribusi karbohidrat dari konsumsi pisang. Desain penelitian ini adalah cross sectional study. Penelitian dilakukan dengan cara mengumpulkan data contoh penduduk Indonesia di setiap provinsi secara online menggunakan kuesioner melalui google form dan dilanjutkan dengan in-depth interview. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya konsumsi pisang sebagai makanan pokok masih terdapat di beberapa Provinsi di Indonesia. Komoditas pisang banyak dikonsumsi oleh penduduk Provinsi Papua Barat, Bali, dan Maluku Utara. Rata-rata konsumsi pisang untuk provinsi tersebut berturut-turut adalah sebesar 31,53 kg/kapita/tahun; dan 24,27 kg/kapita/tahun; dan 23,78 kg/kapita/tahun. Rata-rata konsumsi pisang penduduk Indonesia sebagai makanan pokok sebesar 0,81 kg/kapita/tahun. Sedangkan rata-rata konsumsi pisang penduduk Indonesia sebagai makanan selingan sebesar 12,70 kg/kapita/tahun. Konsumsi pisang sebagai makanan pokok memberikan kontribusi sebesar 1,85% dari AKK yang ditargetkan. Cara konsumsi pisang sebagai makanan pokok dan ketertarikan narasumber untuk mengonsumsi pisang sebagai makanan pokok tidak dipengaruhi oleh total pendapatan keluarga dan tingkat pendidikan responden. Ketertarikan narasumber untuk mengonsumsi pisang sebagai makanan pokok dipengaruhi oleh keberadaan budaya konsumsi pisang sebagai makanan pokok di daerahnya. Keberadaan budaya konsumsi pisang sebagai makanan pokok dipengaruhi oleh lokasi kependudukan.id
dc.description.abstractFood diversification is an Indonesian government program that aims to increase the consumption of local food sources of carbohydrates. Bananas have a fairly high carbohydrate content and have the potential to be developed as an alternative food to replace rice. Information related to culture and banana consumption preferences of the Indonesian population is needed as an effort to encourage an increase in banana consumption. The purpose of this study was to obtain information related to culture and banana consumption preferences of the Indonesian population, the factors that influence it and determine the amount of carbohydrate intake contribution from banana consumption. The design of this research is a cross sectional study. The research was conducted by collecting data from samples of the Indonesian population in each province online using a questionnaire via google form and followed by in-depth interviews. The results showed that the culture of consuming bananas as a staple food still exists in several provinces in Indonesia. Bananas are widely consumed by residents of the Provinces of West Papua, Bali, and North Maluku. The average banana consumption for these provinces is 31.53 kg/capita/year, respectively; and 24.27 kg/capita/year; and 23.78 kg/capita/year. Consumption of bananas for the Indonesian population as a staple food is 0.81 kg/capita/year. Meanwhile, consumption of bananas by the Indonesian population as a snack is 12.70 kg/capita/year. Consumption of bananas as a staple food contributed 1.85% of the targeted AKK. The way in which bananas are consumed as a staple food and the respondent's interest in consuming bananas as a staple food are not influenced by the total family income and education level of the respondents. However, the respondents' interest in consuming bananas as a staple food is influenced by the existence of a culture of consuming bananas as a staple food in their area. The existence of the culture of consuming bananas as a staple food is influenced by the location of the population.id
dc.description.sponsorshipBadan Ketahanan Pangan Republik Indonesiaid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleKajian Konsumsi Olahan Pisang serta Kontribusinya dalam Memenuhi Angka Kecukupan Karbohidrat di Indonesiaid
dc.title.alternativeStudy of Consumption of Processed Banana and its Contributions of Fulfil Daily Carbohydrate Intake in Indonesiaid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordAKKid
dc.subject.keywordConsumption cultureid
dc.subject.keywordBananaid
dc.subject.keywordFood diversificationid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record