Verifikasi Hasil Meta-Analisis Indeks Glikemik Produk Jagung dan Pengembangan Produk Instan Berbasis Jagung Manis

Abstract

Pola hidup sehat dapat membantu menekan risiko penyakit diabetes, salah satunya dengan mengonsumsi pangan berindeks glikemik rendah. Bahan pangan dengan kadar serat yang tinggi yaitu jagung manis eksotik didapatkan memiliki indeks glikemik yang rendah pada penelitian meta-analisis sebelumnya. Verifikasi hasil meta-analisis dilakukan menggunakan metode uji indeks glikemik berdasarkan ISO 26642:2010. Tujuan penelitian ini adalah: (1) menentukan karakteristik fisikokimia jagung manis eksotik; (2), verifikasi hasil meta-analisis indeks glikemik produk jagung manis; serta (3), pengembangan produk instan rendah indeks glikemik berbasis jagung berupa flakes. Karakterisasi fisikokimia jagung manis eksotik menghasilkan data proksimat dan total serat pangan. Verifikasi hasil meta-analisis menggunakan metode uji indeks glikemik berdasarkan ISO 26642:2010 dilakukan dengan menguji kadar gula darah responden setelah mengonsumsi pangan acuan glukosa murni dan pangan uji jagung manis eksotik. Hasil meta-analisis sudah terverifikasi menggunakan metode dari ISO 26642:2010 dan diperoleh nilai indeks glikemik jagung manis eksotik kukus yang rendah yaitu 36,8 ± 8,7. Jagung kemudian dikembangkan menjadi produk instan berupa flakes. Flakes dibuat dengan mengombinasikan jagung dengan kacang merah yang sebelumnya sudah diverifikasi dalam penelitian terdahulu dan memiliki indeks glikemik yang rendah (26). Formula yang digunakan dalam pembuatan flakes ada dua berdasarkan proporsi kacang merah terhadap jagung, yaitu formula F1 (30:70) dan F2 (70:30). Flakes F1 memiliki kandungan lemak dan karbohidrat by difference (bk) yang lebih tinggi dari flakes F2. Flakes F2 memiliki kandungan protein dan pati resisten (bk) yang lebih tinggi dari flakes F1. Flakes memiliki karakteristik fisik seperti flakes jagung pada umumnya yaitu, tekstur yang renyah dan warna kuning.

A healthy lifestyle can help reduce the risk of diabetes, one of which is by eating foods with a low glycemic index. Foodstuffs with high fiber content, namely exotic sweet corn, were found to have a low glycemic index in previous meta-analysis research. Verification of the results of the meta-analysis was carried out using the glycemic index test method based on ISO 26642:2010. The aims of this study were: (1) to determine the physicochemical characteristics of exotic sweet corn; (2), to verify the results of the meta-analysis of the glycemic index of sweet corn products; and (3), to develop corn-based low glycemic index instant products in the form of flakes. The physicochemical characterization of exotic sweet corn produced proximate data and total dietary fiber. Verification of the results of the meta-analysis using the glycemic index test method based on ISO 26642:2010 was carried out by testing the respondents' blood sugar levels after consuming pure glucose reference foods and exotic sweet corn test foods. The results of the meta-analysis have been verified using the method from ISO 26642:2010 and the glycemic index value of steamed exotic sweet corn is low, namely 36.8 ± 8.7. Corn is then developed into an instant product in the form of flakes. Flakes are made by combining corn with red beans which have been previously verified in previous research and have a low glycemic index (26). There are two formulas used in making flakes based on the proportion of red beans to corn, namely F1 (30:70) and F2 (70:30) formulas. F1 flakes have higher fat and carbohydrate content by difference (db) than F2 flakes. F2 flakes have higher protein and resistant starch (db) content than F1 flakes. Flakes have physical characteristics like corn flakes in general, namely, crunchy texture and yellow color.