Optimasi Formula Serbuk Minuman Berbahan Dasar Konsentrat Protein Tempe
Abstract
Tempe merupakan produk hasil fermentasi kedelai yang kaya akan antioksidan dan memiliki bioavailabilitas protein tinggi sehingga baik dikonsumsi untuk kesehatan masyarakat. Sayangnya, tempe memiliki umur simpan yang pendek, yaitu hanya 2 hari pada suhu ruang. Salah satu upaya untuk memperpanjang masa simpan tempe adalah dengan mengolahnya menjadi konsentrat protein tempe (KPT). Pembuatan KPT diawali dengan penepungan tempe dan dilanjutkan dengan ekstraksi lemak menggunakan pelarut n-heksan. KPT yang dihasilkan mengandung protein sebesar 75.68 ± 0.13%, sehingga memenuhi persyaratan Codex tentang konsentrat protein. Selanjutnya, KPT diformulasi dengan bahan pengisi, penstabil, dan pemanis stevia menggunakan metode mixture design (MD) untuk menghasilkan serbuk minuman tempe (SMT). Komposisi formula SMT hasil rekomendasi MD terdiri dari KPT 64.65%, maltodekstrin 21.16%, pemanis stevia 13.50%, dan xanthan gum 0.19%. Uji sensori SMT dengan penambahan berbagai konsentrasi perisa vanila susu menunjukkan bahwa dosis 0.60% adalah yang paling disukai panelis. Formula optimum SMT terpilih memiliki karakteristik fisik, kimia, mikrobiologi, dan sensori yang baik, serta telah memenuhi persyaratan Standar Nasional Indonesia (SNI 7612, 2011) tentang serbuk minuman. Konsumsi SMT per 20 g sajian sebanyak tiga kali sehari telah memenuhi klaim "konsumsi 25 g protein kedelai sehari dapat mengurangi risiko terkena penyakit kardiovaskuler”.