Strategi Pemasaran Agroindustri Briket Arang Tempurung Kelapa
Date
2022-05-31Author
Bethel, Fanuel Febrianto
Arkeman, Yandra
Wibawa, Dhani Satria
Metadata
Show full item recordAbstract
Indonesia merupakan salah satu negara penghasil kelapa terbesar di dunia
dengan total produksi 18,3 juta ton per tahun. Ketersediaan tempurung kelapa yang
melimpah ini dimanfaatkan untuk dijadikan briket arang tempurung kelapa sebagai
bentuk energi terbarukan. Briket arang tempurung kelapa menguasai ekspor pasar
Mesir, Nigeria, Brazil, Rusia, Ukraina, Moldova, hingga Turki. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui faktor internal dan eksternal yang memengaruhi
strategi pemasaran produk agroindustri arang tempurung kelapa serta merumuskan
formulasi pemasaran paling tepat untuk produk agroindustri briket arang tempurung
kelapa. Penelitian ini menggunakan SWOT, matriks IFE dan EFE, matriks IE,
matriks SWOT, serta matriks QSP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari sisi
internal, kekuatan (strength) yang dimiliki industri briket arang tempurung kelapa
indonesia memiliki bahan baku dan lahan yang melimpah, jumlah tenaga kerja yang
melimpah, proses produksi tidak sulit serta pemasaran yang mudah melalui media
digital. Kelemahan (weakness) yang dimiliki ialah permodalan terbatas, tingkat
pendidikan pekerja relatif rendah dan infrastruktur yang kurang memadai. Sisi
eksternal, peluang (opportunities) yang dimiliki ialah permintaan ekspor yang
cenderung meningkat, belum banyak pesaing dalam negeri, adanya dukungan
pemerintah dan potensi membuka lapangan kerja baru. Sedangkan ancaman
(threat) yang dimiliki ialah adanya ekspor kelapa utuh sebagai bahan baku,
persaingan dari negara lain dengan kualitas lebih baik serta kebijakan pemerintah
yang berubah-ubah. Alternatif strategi pemasaran hasil dari penelitian ini ialah
mengkatkan kualitas produk, meningkatkan kualitas SDM, melakukan revitalisasi
perkebunan kelapa, melakukan pembenahan organisasi UMKM, memperluas
jangkauan promosi, menjalin kemitraan dengan negara lain, dan memanfaatkan
SDA yang tersedia untuk meningkatkan nilai tambah.
Indonesia is one of the largest coconut-producing countries in the world with
a total production of 18.3 million tons per year. The abundant availability of
coconut shells is used to make coconut shell charcoal briquettes as a form of
renewable energy. Coconut shell charcoal briquettes dominate the export markets
of Egypt, Nigeria, Brazil, Russia, Ukraine, Moldova, to Turkey. This study aims to
determine the internal and external factors that influence the marketing strategy of
coconut shell charcoal agro-industrial products and to formulate the most
appropriate marketing formulation for coconut shell charcoal briquette agroindustrial products. This study uses SWOT, IFE and EFE matrices, IE matrix,
SWOT matrix, and QSP matrix. The results showed that from the internal side, the
strength of the Indonesian coconut shell charcoal briquette industry has abundant
raw materials and land, an abundant number of workers, the production process is
not difficult and marketing is easy through digital media. Weaknesses are limited
capital, relatively low level of education of workers, and inadequate infrastructure.
On the external side, the opportunities that are owned are export demand which
tends to increase, there are not many domestic competitors, government support,
and the potential to open new jobs. Meanwhile, the threats they have are the export
of whole coconuts as raw materials, competition from other countries with better
quality, and changing government policies. Alternative marketing strategies as a
result of this research are improving product quality, improving the quality of
human resources, revitalizing coconut plantations, reforming micro, small and
medium enterprises organizations, expanding promotional reach, establishing
partnerships with other countries, and utilizing available natural resources to
increase productivity. value-added.