Show simple item record

dc.contributor.advisorMauludyani, Anna Vipta Resti
dc.contributor.advisorSukandar, Dadang
dc.contributor.authorSakinah, Mifta Aulia Putri
dc.date.accessioned2021-12-09T13:21:25Z
dc.date.available2021-12-09T13:21:25Z
dc.date.issued2021
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/110133
dc.description.abstractKonsumsi pangan hewani dalam jumlah cukup dinilai penting untuk membantu mencegah terjadinya masalah gizi termasuk stunting. Faktor sosial ekonomi menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi konsumsi pangan hewani penduduk. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara berbagai faktor sosial ekonomi terhadap konsumsi pangan hewani di Indonesia. Desain penelitian ini adalah cross sectional menggunakan data sekunder dari 34 provinsi di Indonesia yang mencakup data jumlah penduduk, rata-rata lama sekolah, PDRB per kapita, pendapatan riil, tingkat kemiskinan, tingkat pengangguran, dan konsumsi pangan hewani. Penelitian dilakukan pada bulan April-September 2021. Hasil analisis regresi linear berganda menunjukkan bahwa PDRB per kapita dan tingkat pengangguran memiliki hubungan positif (p<0,05), sedangkan jumlah penduduk dan tingkat kemiskinan berhubungan negatif dengan konsumsi pangan hewani (p<0,05). Upaya untuk mengontrol jumlah yang bertujuan untuk mengurangi tingkat kemiskinan dan pengangguran, serta stabilitas ekonomi diperlukan untuk meningkatkan GDRP yang selanjutnya menjamin pemenuhan konsumsi pangan.id
dc.description.abstractTo avoid nutrition disorders, including as stunting, adequate animal-based food consumption is required. Various socioeconomic factors may influence the community's intake of animal-based foods. The goal of this study was to look at the socioeconomic aspects that influence animal-based food intake in Indonesia. The study was cross-sectional and included secondary data from 34 Indonesian provinces, including information on population, mean school years, GDRP per capita, real income per capita, poverty level, unemployment rate, and animal-based food consumption. The research took place from April to September of 2021. Multiple linear regression analysis revealed significant positive relationships between GRDP per capita and unemployment rate and animal-based food consumption (p<0.05), but substantial negative relationships between population and poverty rates and animal-based food consumption (p<0.05). To increase GRDP and assure food consumption, population restrictions aimed at lowering poverty and unemployment rates, as well as macroenonomic stability, are required.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleAnalisis Faktor Sosial Ekonomi terhadap Konsumsi Pangan Hewani di Indonesiaid
dc.title.alternativeAnalysis of Socio-economic Factors Associated with Animal-based Food Consumption in Indonesiaid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordfaktor sosial ekonomiid
dc.subject.keywordkonsumsi panganid
dc.subject.keywordpangan hewaniid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record