dc.description.abstract | Pangan terlupakan merupakan pangan yang dahulu umum dikonsumsi tetapi
sudah tidak umum dikonsumsi masyarakat Gunung Kidul. Tujuan penelitian adalah
mengetahui pergeseran penerimaan dan kesukaan pangan terlupakan di Gunung
Kidul, D.I. Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diambil
dari penelitian Palupi et al. (2019). Desain penelitian sebelumnya yaitu cross
sectional study. Total responden yaitu 150 orang (25 keluarga di Desa Pucung dan
25 keluarga di Desa Mertelu) yang terdiri dari tiga generasi, yaitu generasi pertama
(kakek-nenek), generasi kedua (orang tua), dan generasi ketiga (remaja). Variabel
penelitian ini meliputi karakteristik responden, pengetahuan, penerimaan, dan
kesukaan. Pengetahuan pangan terlupakan generasi pertama dan generasi kedua
lebih baik dibandingkan dengan generasi ketiga. Limbah bahan pangan disukai oleh
generasi pertama (2,02 ± 0,99), generasi kedua (2,00 ± 0,82), dan generasi ketiga
(2,00 ± 0,81). Olahan pangan limbah bahan pangan (oseng) disukai oleh generasi
pertama (1,48±1,13), generasi kedua(1,22±0,42), dan generasi ketiga(1,24±0,44).
Terdapat pergeseran penerimaan pangan terlupakan antara generasi ketiga dengan
generasi lainnya. Terdapat pergeseran kesukaan olahan pangan terlupakan antara
seluruh generasi. Besar jarak pergeseran tersebut sebesar kurang dari 2 dan 1 skor
poin hedonik rating dan ranking. Produk olahan bakso disukai oleh generasi
pertama (5,34±1,14), generasi kedua (5,54±0,79), dan generasi ketiga (5,18±1,14)
untuk mengembangkan pangan terlupakan. | id |