Show simple item record

dc.contributor.advisorLioe, Hanifah Nuryani
dc.contributor.authorSalsabila, Tefanissa Jihan
dc.date.accessioned2021-08-16T04:22:52Z
dc.date.available2021-08-16T04:22:52Z
dc.date.issued2021
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/108474
dc.description.abstractKonsumsi garam NaCl yang berlebih berhubungan dengan resiko risiko berbagai penyakit tidak menular seperti hipertensi, stroke, dan kanker. Permenkes Nomor 30 Tahun 2013 dan WHO 2012 merekomendasikan maksimum asupan garam per hari adalah 5 g NaCl/hari atau setara 2000 mg natrium/hari. Asupan garam dapat diperoleh dari makanan siap saji, yang mana total konsumsi makanan siap saji pada daerah urban (Jakarta) dan rural (Bogor) berdasarkan berdasarkan hasil survei Food Frequency Questionnaire (FFQ) dari penelitian terdahulu sudah mencapai 80% dari total konsumsi pangan. Makanan siap saji yang diolah dengan suhu tinggi yaitu (>100°C) berkontribusi hingga sekitar 50% dari total konsumsi makanan siap saji di daerah urban dan rural. Penelitian ini bertujuan menentukan asupan garam NaCl dari makanan siap saji yang diolah pada suhu tinggi dari pada penduduk urban (Jakarta) dan rural (Bogor), menentukan besar kontribusi kelompok makanan dan jenis makanan terbesar pada asupan garam NaCl, serta membandingkan asupan garam secara regional dan internasional. Penelitian ini menggunakan data kadar NaCl dan data konsumsi 30 jenis sampel komposit makanan siap saji dari peneliti sebelumnya yang masing-masing mewakili daerah urban (Jakarta) dan rural (Bogor). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Asupan garam NaCl lebih tinggi pada penduduk rural yaitu 4,01 g/orang/hari, sementara penduduk urban yaitu 3,98 g/orang/hari. Tingkat asupan tersebut sangat tinggi walaupun masih berada di bawah batas rekomendasi karena kontribusi asupan hampir dua kali lipat kontribusi konsumsinya dari total konsumsi makanan. Kelompok makanan serealia dan produk serealia berkontribusi paling besar yaitu lebih dari 50% asupan garam NaCl, sementara jenis makanan ringan dan kue tradisional berkontribusi paling besar yaitu lebih dari 10% asupan garam NaCl di daerah urban dan rural. Tingkat asupan garam NaCl pada dari penduduk urban dan rural di Indonesia dari makanan siap saji yang diolah dengan suhu tinggi berada di bawah data asupan secara regional (kisaran 4,03 -– 12,45 g/orang/hari) maupun internasional (kisaran 4,70 – 11,93 g/orang/hari) yang diambil dari data jumlah responden, jenis dan jumlah sampel yang berbeda-beda.id
dc.description.abstractExcess NaCl salt consumption is associated with the risk of various non-communicable diseases such as hypertension, stroke, and cancer. Permenkes Number 30 Year 2013 and WHO 2012 recommended that the maximum salt intake per day was 5 g NaCl/day or equivalent to 2000 mg sodium/day. Salt intake can be obtained from ready-to-serve food, where the total consumption of ready-to-serve food in urban (Jakarta) and rural (Bogor) areas based on a Food Frequency Questionnaire (FFQ) survey from previous studies has reached 80% of total food consumption. Ready-to-serve foods that were processed at high temperatures (>100°C) contributed up to about 50% of the total consumption of ready-to-serve food in urban and rural areas. This study aimed to determine NaCl salt intake from ready-to-serve food which was processed at high temperatures from urban (Jakarta) and rural (Bogor), determine the contribution of the largest food group and type of food to NaCl salt intake, and compare salt intake regionally and internationally. This study used NaCl content data and consumption data for 30 composite samples of ready-to-serve food from previous researchers, each representing urban (Jakarta) and rural (Bogor) areas. The research showed that the intake of NaCl salt was higher in the rural population which was 4.01 g/person/day, while the urban population was 3.98 g/person/day. The intake level was very high even though it was still below the recommendation, as the intake contribution was almost double the consumption contribution from the total food consumption. The cereal and cereal products was the food group which contributed the most, with more than 50% of NaCl salt intake, while traditional snacks and cakes was the food type which contributed the most, with more than 10% NaCl salt intake in urban and rural areas. The level of NaCl salt intake among urban and rural populations in Indonesia from ready-to-serve food which was processed at high temperature was below the NaCl intake data for regional (range 4.03 –– 12.45 g/person/day) and international (range 4. 70 – 11.93 g/person/day) which were taken from the data with different numbers of respondents, types and number of different samples.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleAsupan Garam NaCl dari Makanan Siap Saji pada Penduduk Daerah Urban dan Ruralid
dc.title.alternativeNaCl Salt Intake from Ready-to-Serve Food in Urban and Rural Populationsid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordReady-to-serve foodid
dc.subject.keywordrural population consumptionid
dc.subject.keywordsaltid
dc.subject.keywordsodium chlorideid
dc.subject.keywordurban population consumptionid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record