Analisis Kompetensi Barista Berdasarkan SKKNI Pada Kedai Kopi di Kota Bogor
Abstract
Jumlah konsumsi kopi yang semakin meningkat dan perubahan gaya hidup
menyebabkan semakin berkembangnya usaha kedai kopi di Kota Bogor serta
berdampak terhadap persaingan antar kedai kopi menjadi semakin ketat. Salah satu
cara kedai kopi dapat bersaing dengan memiliki sumber daya manusia yaitu barista
yang baik. Barista dapat dikatakan bekerja dengan baik apabila memenuhi standar
kompetensi yang dibutuhkan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
kesenjangan kompetensi barista non sertifikasi pada kedai kopi di Kota Bogor dan
memberikan gambaran mengenai kompetensi yang dibutuhkan untuk ditingkatkan
dengan merujuk pada SKKNI. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan
kuesioner berdasarkan SKKNI 2013 Nomor 370 tentang Penetapan SKKNI
Kategori Penyediaan Makanan dan Minuman Golongan Pokok Penyediaan
Minuman Sub Golongan Bar Kelompok Usaha Rumah Minum/Kafe. Metode
analisis yang digunakan adalah analisis gap kompetensi dan Importance
Performance Analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi barista
non sertifikasi yang ada di Kota Bogor belum memenuhi kompetensi yang
dibutuhkan oleh perusahaan. Kompetensi yang perlu diperbaiki, yaitu standar
mengelola bahan baku, mengelola peralatan dan perlengkapan, mengoperasikan
alat, mengelola area kerja, menangani konsumen, serta memutakhirkan hasil
produk kopi. Increasing the number of coffee consumption and lifestyle changes has led the growing of coffee shop business especially in Bogor City which have an impact on increasingly fierce competition. Having a good competence barista as human resource is the way of a coffeeshop can compete each other. The object of this study are for identify gap competency a non-certification barista and required barista competency for the coffeeshop reffered in national standard (SKKNI). The data used in this research are questionnaires reffered to SKKNI 2013 no 370 about the Establishment of SKKNI, Food and Beverage Main Provider Category, Bar and Coffeeshop as a Beverages Provider. Data analysis was performed using gap analysis and continued with Importance Performance Analysis. The result showed that the competency of non-certification baristas in Bogor City are still less competence from company need. The competence that needed to improvised are, the standard of raw materials managing, managing tools and equipment,tool and machine operation, work area management, and the knowledge update for coffee as end product.
Collections
- UT - Management [3443]