dc.description.abstract | Gejala disabilitas, disfagia, hingga penurunan kemampuan bicara yang
ditimbulkan stroke mengakibatkan penderita stroke kesulitan untuk mengonsumsi
makanan dan menyebabkan malnutrisi. Pemberian makanan enteral menjadi
alternatif untuk mencegah malnutrisi pada pasien stroke. Harga makanan enteral
rumah sakit (home enteral nutrition) biasanya lebih ekonomis dibandingkan
makanan enteral komersial sehingga lebih mudah dijangkau oleh setiap kalangan
masyarakat. Salah satu makanan enteral rumah sakit yang dapat diberikan untuk
pasien stroke dengan intoleransi laktosa dan gangguan motilitas usus adalah
makanan enteral bebas laktosa dengan bahan utama susu bebas laktosa. Tujuan
penelitian ini adalah mengembangkan makanan enteral bebas laktosa berbasis
susu bagi pasien stroke. Metode yang digunakan yaitu analisis osmolalitas dan
proksimat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai osmolalitas ketiga formula
makanan enteral lebih rendah dari makanan enteral komersial dan semakin
meningkat sejalan dengan peningkatan perlakuan. Formula terpilih adalah F3
dengan taraf pemberian susu bebas laktosa sebesar 50 gram. Harga pembuatan F3
lebih murah dibandingkan dengan makanan enteral komersial. Protein dan
karbohidrat F3 lebih rendah dibandingkan dengan makanan enteral komersial dan
lemak F3 lebih tinggi dibandingkan dengan makanan enteral komersial.
Persentase kandungan gizi terhadap total kalori F3 masih memenuhi standar yang
telah ditetapkan. Dengan demikian, F3 dapat dijadikan sebagai alternatif
pengganti makanan enteral komersial bebas laktosa. | id |