Show simple item record

dc.contributor.advisorMarliyati, Sri Anna
dc.contributor.authorFajriani, Atikah
dc.date.accessioned2020-11-11T03:31:34Z
dc.date.available2020-11-11T03:31:34Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/103945
dc.description.abstractSarapan merupakan kegiatan makan dan minum yang dilakukan pada waktu setelah bangun tidur sampai dengan pukul 9 pagi dan menyumbang energi sebesar 15-30% kebutuhan gizi harian dalam rangka mewujudkan hidup sehat, aktif, dan cerdas. Prevalensi kebiasaan tidak sarapan di Indonesia saat ini cukup tinggi, yaitu pada anak dan remaja berkisar antara 16.9%-59% dan pada dewasa yaitu 31.2%. Kebiasaan tidak sarapan merupakan salah satu faktor pemicu timbulnya dispepsia dan masalah status gizi pada remaja. Penelitian bertujuan untuk menganalisis kebiasaan dan kualitas sarapan siswa, mengidentifikasi kejadian sindroma dispepsia dan status gizi siswa, serta menganalisis hubungan kebiasaan dan kualitas sarapan dengan sindroma dispepsia dan status gizi siswa. Studi cross-sectional dilaukan pada 87 anak berusia 14-16 tahun di SMAI PB Soedirman 1 Bekasi. Data dikumpulkan melalui pengukuran antropometri secara langsung dan pengisian kuesioner, serta wawancara food-recall 3x24 jam. Sebanyak 51.7% contoh memiliki kebiasaan sarapan yang tidak rutin atau kurang dari 4 kali per minggu. Sebagian besar contoh (48.3%) sarapan dengan kandungan energi yang telah mencukupi 15-30% dari kebutuhan energi total harian. Sebagian besar contoh hanya mengonsumsi 2 jenis makanan yang terdiri dari makanan pokok dan lauk hewani pada kualitas sarapan baik pada hari libur maupun hari sekolah (hari senin dan selain hari senin). Sebanyak 27.6% siswa mengalami sindroma dispepsia. Sebagian besar contoh memiliki status gizi normal (42.5%). Sebagian besar contoh memiliki frekuensi aktivitas fisik lebih dari 4 kali per bulan dengan durasi kurang dari 90 menit per minggu. Hasil uji korelasi menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan (p>0.05) antara kebiasaan dan kualitas sarapan dengan sindroma dispepsia dan status gizi. Tidak terdapat hubungan yang signifikan (p>0.05) antara frekuensi dan durasi aktivitas fisik dengan status gizi siswa.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcNutrition Scienceid
dc.titleHubungan antara Kebiasaan dan Kualitas Sarapan dengan Sindroma Dispepsia dan Status Gizi pada Remaja di SMAI PB Soedirman 1 Bekasiid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordkebiasaan sarapanid
dc.subject.keywordkualitas sarapanid
dc.subject.keywordremajaid
dc.subject.keywordsindroma dispepsiaid
dc.subject.keywordstatus giziid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record