Show simple item record

dc.contributor.advisorSitanggang, Azis Boing
dc.contributor.advisorBudijanto, Slamet
dc.contributor.authorLesmana, Monica
dc.date.accessioned2020-01-27T04:18:44Z
dc.date.available2020-01-27T04:18:44Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/101357
dc.description.abstractSebagai produk fermentasi kedelai, tempe merupakan produk pangan yang terkenal di Indonesia dan di Asia Tenggara. Beberapa dekade lalu, konsumsi tempe dianggap sebagai makanan bermutu rendah karena murah dan dibuat secara tradisional. Akan tetapi, setelah tempe dilaporkan memiliki bioaktivitas untuk tubuh manusia, tempe mendapat perhatian dan dikonsumsi sebagai diet hidup sehat. Dari seluruh peningkatan nutrisi yang terjadi selama proses fermentasi, peningkatan protein pada tempe hingga mencapai 40 % pada basis kering merupakan kualitas terpenting. Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan peptida fungsional berbobot molekul rendah dari tempe dengan waktu fermentasi optimum. Terdapat tiga metode persiapan sampel untuk menghasilkan hidrolisat protein berbasis tempe, yaitu (i) ekstraksi dengan air, (ii) hidrolisis menggunakan alkalase dan (iii) papain. Hidrolisat tersebut kemudian diseparasi menggunakan membran ultrafiltrasi dengan ukuran batas bobot molekul berbeda (MWCO). Tempe dengan waktu fermentasi 144 jam ditemukan memberikan kadar protein tertinggi. Berdasarkan hasil analisis SDS-PAGE, tempe dengan waktu fermentasi optimum memiliki pita yang tebal pada peptida dengan bobot molekul rendah (mencapai 5 kDa). Separasi peptida tempe dengan membran MWCO 5 kDa menghasilkan peningkatan pada beberapa sifat fungsional, seperti kapasitas antioksidan, penghambatan AICE, serta penghambatan -glukosidase. Selain itu, untuk kelarutan peptida, membran dengan MWCO rendah juga menghasilkan kelarutan tertinggi. Bioaktivitas peptida tempe juga mengalami peningkatan sebagai hasil hidrolisis lebih lanjut (menggunakan alkalase atau papain). Kelarutan peptida tertinggi terdapat pada hidrolisat dari enzim alkalase; kapasitas antioksidan, penghambatan α-glukosidase, penghambatan angiotensin I- converting enzyme tertinggi terdapat pada hidrolisat dari enzim papain; serta penghambatan tripsin terendah terdapat pada hidrolisat dari enzim alkalase. Secara pasti, persiapan peptida fungsional lebih baik dikatalisis oleh papain dan diseparasi dengan membran MWCO 5 kDa.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcFood Sciencesid
dc.subject.ddcPeptidesid
dc.subject.ddc2019id
dc.subject.ddcBogor, Jawa Baratid
dc.titleProduksi Peptida Fungsional dari Tempe Menggunakan Teknologi Membranid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordhidrolisiid
dc.subject.keyword, filtrasiid
dc.subject.keywordpeptidaid
dc.subject.keywordtempeid
dc.subject.keywordsifat fungsionalid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record