Show simple item record

dc.contributor.advisorSukenda
dc.contributor.advisorNuryati, Sri
dc.contributor.authorIslamey, Weka Daiva Nur
dc.date.accessioned2019-05-14T01:21:04Z
dc.date.available2019-05-14T01:21:04Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/97365
dc.description.abstractPenyakit white feces disease (WFD) merupakan penyakit yang sering dijumpai pada kegiatan budidaya udang vaname (Litopenaeus vannamei) skala intensif di Indonesia termasuk di Tambak Pinang Gading, Lampung Selatan, Provinsi Lampung. Namun, penyebab utama penyakit WFD belum ditemukan hingga saat ini. Penelitian untuk mencari penyebab utama penyakit WFD sudah dilakukan dan beberapa diantaranya menyebutkan bahwa penyakit ini disebabkan oleh bakteri dari genus Vibrio sp. Informasi dasar mengenai perbedaan kelimpahan bakteri pada media budidaya dan saluran pencernaan antara udang normal dan udang yang terinfeksi WFD serta gambaran histopatologi usus dan hepatopankreas udang normal dan yang terinfeksi WFD penting untuk diketahui supaya dapat dilakukan tindakan tepat guna baik preventif maupun kuratif. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis perbedaan kelimpahan bakteri pada media budidaya dan saluran pencernaan udang serta gambaran histopatologi usus dan hepatopankreas selama kejadian WFD. Pengukuran kelimpahan bakteri (total bakteri, total bakteri Vibrio sp., dan total bakteri Vibrio koloni hijau) pada media budidaya dan saluran pencernaan dilakukan setiap minggunya dimulai dari DOC (day of culture) ke-35 hingga DOC ke-84 dengan pengenceran berseri metode cawan sebar untuk dihitung total koloninya. Pembuatan preparat histopatologi usus dan hepatopankreas menggunakan pewarna hematoksilin & eosin (HE). Hasil penelitian menunjukkan bahwa WFD terjadi pada DOC ke-49 ditandai dengan adanya feces putih di permukaan air dan anco pakan. Rata-rata kelimpahan bakteri saat mulai terjadi WFD lebih tinggi dibanding rata-rata kelimpahan bakteri normal. Kisaran kelimpahan bakteri pada media budidaya dan saluran pencernaan udang yang terinfeksi WFD lebih tinggi dibanding kisaran kelimpahan bakteri pada media budidaya dan saluran pencernaan udang normal. Usus udang terinfeksi WFD mengalami kerusakan struktur, detachment sel epitel pada lapisan basal lamina dan memiliki dinding sel yang lebih tipis. Hepatopankreas udang terinfeksi WFD mengalami kerusakan tubulus, atrofi sel, dan kehilangan connective tissue.id
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcAquacultureid
dc.subject.ddcShrimpid
dc.subject.ddc2018id
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baratid
dc.titleKelimpahan Bakteri pada Media Budidaya dan Saluran Pencernaan di Tambak Budidaya Udang Intensif selama Wabah White Feces Disease.id
dc.subject.keywordkelimpahan bakteriid
dc.subject.keywordLitopenaeus vannameiid
dc.subject.keywordmedia budidayaid
dc.subject.keywordsaluran pencernaanid
dc.subject.keywordwhite feces diseaseid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record